SURABAYA, Lingkarjatim.com – Dua jemaah calon haji (JCH) terpaksa harus menjalani perawatan di Ruang Isolasi sementara setelah diketahui positif TBC Paru. Dua jemaah tersebut adalah Tn R kloter 53 asal Sidoarjo dan Ny. S kloter 57 asal Blitar.
“Dua jamaah saat ini masih di ruang isolasi sementara asrama haji, karena hasil pemeriksaan BTA diketahui positif TBC paru,” kata Wakil Kepala Bidang Kesehatan PPIH Embarkasi Surabaya, dr. Zainul, dikonfirmasi, Sabtu (11/8).
Zainul mengatakan pihaknya saat ini terus berupaya mengusahakan seminimal mungkin, agar penyakit dua orang jemaah tersebut tidak menular terhadap jemaah lainnya. Di ruang isolasi tersebut, lanjutnya, akan terus dilakukan pengobatan pada pasien TBC agar menjadi negatif.
“Kita masih berharap ada konversi dari positif menjadi negatif. Kita masih melakukan pengobatan program terpadu, biasanya setelah satu hingga dua minggu pengobatan akan menjadi negatif,” kata Zainul.
Menurut Zainul, sebelum dua jemah tersebut, ada satu JCH asal Tuban yang sebelumnya positif TBC. Setelah melalui pengobatan sekitar dua Minggu di ruang isolasi, seorang jemaah itu dinyatakan negatif dan telah diberangkatkan bersama kloter 67.
Karena tu, Zainul berharap kedua JCH ini dapat menjadi negatif TBC sehingga dapat berangkat ke tanah suci bersama kloter yang ada. Namun, bila tetap positif TBC, pihaknya tidak bisa memberangkatkan JCH tersebut.
“Manakala masih positif, kita tidak bisa memberangkatkan,” katanya.
Selain dua jemaah positif TBC, sampai saat ini masih ada dua JCH asal Kabupaten Gresik yang menjalani perawatan di RS Haji Sukolilo Surabaya. Mereka diketahui penyakit jantung dan ginjal.
Sementara dua JCH asal Kab Nganjuk dan NTT yang sempat tertunda keberangkatannya karena menjalani perbaikan anemia di RS Haji, kini telah dinyatakan layak terbang dan akan diberangkatkan bersama kloter berikutnya. (Mal/Lim)