SUMENEP, Lingkarjatim.com — Meski sudah diundang, Pimpinan DPRD Sumenep nampak tidak hadir pada Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Asosiasi Media Online Sumenep (AMOS) di Aula VVIP Rumah Makan Brewok, Minggu (26/09) siang.
Tak hanya pimpinan dewan, sejumlah ketua fraksi yang diundang untuk berbicara pada FGD dengan tema ‘Program Pokir, Siapa Diuntungkan?’ ini juga tidak hadir. Dari 7 fraksi yang ada, hanya ada dua ketua fraksi yang hadir, yakni M. Muhri dari fraksi PKB dan Jubrianto dari Fraksi Gerindra.
Ketidakhadiran pimpinan dewan ini membuat peserta FGD merasa kecewa. Pasalnya, mereka dianggap orang yang paling paham tentang program pokir ini. Karena Pokir berasal dari serap aspirasi yang mereka lakukan di dapil masing-masing.
“Saya sangat kecewa dengan pimpinan dewan, utamanya ketua DPRD yang tidak menghadiri kegiatan diskusi terkait Program pokir ini,” kata peserta dari unsur NGO, Bagus Junaidi usai FGD itu dilaksanakan.
Seharusnya, kata Junaidi Pimpinan Dewan ini hadir dan menjelaskan kepada publik tentang munculnya pokir hingga ditetapkan dalam APBD. “Jadi, perlu dijelaskan kepada publik terkait dana pokir ini. Sehingga, publik mengetahui, dan ini tugas pimpinan dewan,” ucapnya dengan serius.
Aktivis LAKI ini mengatakan, dalam FGD yang dinilai urgen dan programnya bersentuhan langsung dengan masyarakat ini, pimpinan dewan hadir memberikan penjelasan dan klarifikasi kepada masyarakat tentang isu yang berhembus mulai proses penganggaran hingga prakteknya.
“Jangan ada kesan menghindar dari kegiatan yang kami urgen dan perlu diketahui masyarakat. Publik ingin tahu sikap pimpinan dewan. Atau kami menduga memang menghindar,” paparnya.
Kabag Humas DPRD Sumenep Siswahyudi Bintoro saat dihubungi panitia pelaksana mengaku jika ketua dewan ada kegiatan sehingga tidak bisa menghadiri acara FGD tersebut. “Banyak kegiatan saat ini,” katanya saat dihubungi Ketua AMOS.
Sementara wakil Ketua DPRD Sumenep Indra Wahyudi saat dihubungi media ini juga enggan menghadiri kegiatan AMOS lantaran banyak undangan yang harus dipenuhi. “Saya banyak undangan, tidak bisa. Apalagi, saya ditelepon mendadak,” ujarnya.
Bahkan, saat diminta untuk daring juga tidak memberikan kesanggupan lantaran cukup padat. “Tidak bisa. Mungkin saya baru bisa nanti sekitar pukul tiga sore (15.00,WIB, Red),” tuturnya dengan santai. (Abdus Salam).