Dispertan-KP Sebut Biaya Penebusan Bibit Padi Tanggung Jawab Poktan

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Beberapa waktu lalu sekitar bulan Oktober kemarin Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan-KP) setempat merealisasikan bantuan bibit padi sebanyak 420 ton. Pasalanya bibit padi tersebut dari Kementerian pertanian, dan diberikan secara cuma-cuma, yakni gratis. Bahkan, biaya transportasi dari Kabupaten-Kecamatan di tanggung pemerintah.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Lingkarjatim.com, bantuan bibit padi yang diberikan oleh pemerintah kepada petani itu masih ada biaya penebusan dengan alasan pengganti uang bensin atau biaya transportasi kendaraan yang menjemput bibit ke Kantor BPP Kecamatan. Besaran uang penebusan bervariasi, mulai dari Rp 10 – 15 ribu perkarung. Adapun perkarung hanya isi 5 kilo.

Saat dikofirmasi, Kepala Dispertan-KP Sampang Suyono melalui Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan dan Hortikultura (KPH) Disperta-KP Sampang Nurdin menyampaikan, instansinya mendroping bibit padi itu hanya sampai ke Kantor Kecamatan. Sehingga, kelompok tani (Poktan) yang mendapatkan bibit harus mengambil bantuannya ke Kantor Kecamatan, baik melalui pikup atau jenis angkutan lain.

Menurutnya, pemberian bibit tersebut gratis tanpa biaya sepeserpun. Jadi, jika kelompok menarik biaya sebagai pengganti ongkos, baik untuk kendaraan yang menjemput bibit ke kecamatan atau ongkus untuk orang yang menurunkan dan menaikan bibit dari kendaraan tidak bermasalah. Namun, harus ada kesepakatan dari anggota kelompok.

“Kalau kelompok meminta biaya sebagai ganti uang bensen ya urusan kelompok, asalkan sudah ada kesepakatan kelompok,” tuturnya, Kamis (18/11/21).

“Ada biaya?, ya silahkan karena poktan yang menyediakan angkutan ke Kecamatan,” timpalnya.

Dijelaskan, bantuan bibit padi yang diberikan kepada petani dalam satu karung hanya 5 kilo. Adapun total bibit yang turun ke Sampang semuanya 420 ton, cuma direalisasikan ke berapa poktan ia mengaku tidak tahu, sebab ada dibidang lain, yakni kasinya.

Selain itu saat ditanya apakah Dispertan-KP Sampang akan membiarkan tindakan tersebut?, dengan tegas ia mengakui akan melakukan koordinasi dengan petugas yang lain untuk memastikan benar tidaknya. Bahkan menurutnya, jika uang itu sebagai kas atau tabungan kelompok tidak bermasalah.

“Jika uang itu hanya untuk kepentingan pribadi, akan suruh kembalikan ke petani, kalau untuk kas itu bagus, agar ketika ada kebutuhan lainnya bisa ngambil uang kas. Cuma yang jelas tindakannya diluar tanggung jawab kami, karena kami merealisasikan bibit itu gratis,” pungkasnya. (Jamaluddin).

Leave a Comment