Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 21 Dec 2017 21:03 WIB ·

Disiplin Adalah Karakter Dasar yang Harus Dimiliki


Disiplin Adalah Karakter Dasar  yang Harus Dimiliki Perbesar

Jembatan Penghubung yang merubah harapan menjadi kenyataan adalah Disiplin. Disiplin akan memotivasi pihak lain. Karena disiplin memperlihatkan kualitas seseorang . Satu disiplin akan lahirkan kedisiplinan yang lain. Salam dahsyat dan luar biasa !
(Faqih Syarif, Malang, 2017 )

Lingkarjatim.com – Sobat, seharusnya disiplin itu dimiliki tiap orang karena dialah karakter dasar. Orang disiplin tidak membutuhkan ISO. Siapa yang disiplin , pekerjaan jadi beres. Disiplin jadi bagian penting rapihnya pekerjaan, tertatanya jadwal serta jadi cikal bakal lancarnya pekerjaan yang lain.

Mesin apa pun akan berjalan karena sistemnya berfungsi baik. Begitu air karburator kosong, blok mesin mobil bisa pecah. Alam yang ramah bisa berubah menjadi bencana. Banjir bandang terjadi akibat pembabatan hutan. Artinya lalai mengisi air itu tanda tidak disiplinnya pemilik. Membabat pohon tanpa perencanaan juga cermin tidak adanya disiplin. Pesawat hanya bisa terbang aman karena tidak ada kesalahan, nol kekeliruan.

Sobat, kita harusnya malu pada ayam. Dia disiplin berkokok di pagi buta. Tidak pernah terlambat karena kecapekan cari makan seharian. Setelah turun dari pohon atau kandang, tidak satupun ayam kembali ke kandang untuk berleha-leha atau tuntaskan tidurnya. Sementara muslim, beberapa banyak yang setelah sholat shubuh, kembali rebahkan diri untuk terlelap disisa tidur.

Disiplin akan memotivasi pihak lain. Karena disiplin memperlihatkan kualitas seseorang. Satu disiplin akan lahirkan kedisiplinan yang lain maka berdsiplinlah ! Berikut ini prinsip-prinsip Islam meningkatkan kualitas dan displin diri :

1 . Otoritas tertinggi tentang kualitas ialah Allah. Pakar audit yang tertinggi ialah Allah. Dialah yang mengetahui segala sesuatu yang lahir dan batin. Berhadapan dengan pkar audit ini manusia tidak dapat menyembunyikan apa pun. Mereka terpaksa menjaga kualitas dalam setiap hal dan keadaan. Allah berfirman dalam Surat At-Taghabun ayat 18, Dialah Yang Mengetahui yang gahib dan yang nyata. Yang Mahaperkasa lagi Maha bijaksana.

2. Kualitas bermula dari dalam. Kebersihan hati adalah dasar kualitas. Titik tolak dari kebersihan hati ialah keikhlasan dan kejujuran. Manusia yang ikhlas dan jujur tidak akan menipu, menerima suap, mengkhianati amanah, serta bersikap tidak peduli dalam hidupnya.

3. Kualitas harus ada ukurannya, bukan berdasarkan pengakuan saja. Takwa ada ukurannya. Ukuran dasar yang harus dipatuhi ialah syariat.

4. Berkualitas pada setiap kesempatan, setiap waktu, bukan sekali-sekali. Allah mengawasi manusia setiap waktu, setiap detik. Umat Islam wajib menjaga kualitas Iman dan amalan mereka setiap waktu.Rasulullah bersabda, Bertakwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada. ( HR. Imam Tirmidzi)

5. Setiap orang adalah pemimpin. Setiap individu adalah khalifah Allah di muka bumi. Hal ini berarti bahwa setiap individu bertanggung jawab untuk beribadah serta melakukan pekerjaan. Jika setiap individu memelihara kualitas pekerjaannya masing-masing, produk yang dihasilkannya pasti berkualitas secara keseluruhannya. Rasulullah bersabda, Semua dari kamu adalah penggembala semua dari kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas gembalaannya.

6. Menilai sebelum dinilai. Pekerjaan amal manusia pasti akan dinilai oleh Allah di akherat nanti. Sebelum penilaian ini dibuat di akherat, sebaiknya penilaian pada diri sendiri dibuat dari waktu ke waktu sewaktu masih hidup di dunia. Penilaian itu berpedomankan aturan yang telah Allah tetapkan. Kata Umar bin Khaththab, Hisablah dirimu sebelum datang yaumul hisab.

7. Berkualitas secara holistik buan hanya di beberapa sudut. Islam merupakan agama yang lengkap, nilai-nilai kualitas harus diaplikasikan secara komprehensif. Bukankah Nabi bersabda, Allah menuntut agar Ihsan (keelokan) terwujud dalam setiap hal (HR Imam Muslim )

8. Pengabaian merugikan dunia dan akherat. Kegagalan mengikuti landasan kualitas yang Allah tetapkan akan mengundang kerugian di dunia dan di akherat. Kerugian di dunia akan melanda dalam bentuk kesempitan hidup, sementara di akherat dalam bentuk azab yang amat pedih.
Ingatlah firman Allah dalam Surat Thaha ayat 124 :

dan Barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam Keadaan buta”.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator N. Faqih Syarif H, Penulis buku The Power of Spirituality, Narasumber Thank God Tommorow is Friday Radio SMART 88.9 FM Surabaya. Anggota komnasdik Jatim. www.faqihsyarif.net )

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon Maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL