Disdik Sidoarjo Enggan Menerima Proyek Fisik Tahun Depan

Pembongkaran material pembangunan SDN Wadungasri, Waru, Sidoarjo

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Tahun depan Dinas Pendidikan Kabupaten Sidoarjo enggan menerima proyek pengerjaan berupa fisik, baik berupa pembangunan gedung sekolah maupun ruang kelas. Nantinya, pengerjaan fisik akan diserahkan ke Dinas Pengerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-PR) Kabupaten Sidoarjo.

Menurut Kepala Dinas Pendidikan Sidoarjo, Asrofi, yang menjadikan alasan dirinya enggan menerima pengerjaan fisik lantaran menjadi tugas dan tanggungjawab dinas PUPR. Sedangkan Dinas Pendidikan akan dikembalikan pada fungsi dan tujuannya.

“Fungsi dari dinas pendidikan ini kan meningkatkan mutu, kualitas pendidikan yang ada di Sidoarjo. Jadi, segala pengerjaan yang bentuknya fisik, biar ditangani Dinas PUPR,” kata Asrofi, Selasa, (4/11/2018).

Selama ini pembangunan fisik baik pembangunan gedung, renovasi sekolah masih ditangani dinas Pendidikan. Sehingga hal itu menjadikan dinas yang berkutat di dunia pendidikan menjadi tidak terarah atau tidak fokus.

“Tahun depan, dinas pendidikan akan fokus pada pengembangan mutu dan kualitas. Kami tidak mau ambil pengerjaan yang sifatnya fisik,” tandasnya.

Itu merupakan buntut dari beberapa permasalahan yang akhir-akhir ini sempat mengganggu dunia pendidikan. Salah satunya, pembangunan ruang kelas baru di SDN Wadungasri, Waru, Sidoarjo.

Penambahan ruang kelas baru merupakan proyek pembangunan yang didanai APBD 2018 senilai Rp.468.258.000. proyek pembangunan tersebut dimenangkan oleh CV. Sido Rejo yang mulai dikerjakan sejak Juli hingga Pertengahan Desember mendatang.

Belakangan, proyek tersebut sempat menuai persoalan lantaran beberapa orang yang mengaku dari penyuplai bahan material dan pemodal meminta kontraktor agar bertanggungjawab atas sejumlah dana yang dikeluarkan oleh keduanya dan belum terbayarkan hingga saat ini.

Mereka antara lain, Budiono warga Dukuh Menanggal Surabaya yang mengaku sebagai pemodal proyek, serta Wahdan Ma’ruf warga Nginden Surabaya yang selama ini menyuplai material ke proyek tersebut.

Budiono mengaku sudah mengeluarkan sekitar Rp 610 juta. Sedangkan Wahdan Ma’ruf menyuplai material sekitar Rp 215 juta yang terbagi ditiga sekolah. Yakni, SDN Bareng Krajan, SDN Sidorejo, dan SDN Wadungasri. (Mam/Atep/Lim)

Leave a Comment