SUMENEP, Lingkarjatim.com — Hasil uji laboratorium menyebutkan, beras program bantuan pangan non tunai (BPNT) tahun 2019 di salah satu desa di Kecamatan Arjasa, Sumenep, Jawa Timur yang diduga terdapat kandungan plastik aman untuk dikonsumsi.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Sumenep, Moh. Iksan mengatakan, dari uji laboratorium yang dilakukan, beras itu dinyatakan tidak terdapat kadar plastik. Hasil itu sesuai dengan hasil uji laboratorium di PT Saraswanti Indo Genetch.
“Hasil itu dari uji profil plastik laboratorium saraswanti, dan uji identifikasi karakteristik contoh melalui scanning electone mikroskop atau SEM,” kata Iksan kepada awak media, Jum’at (14/02).
Sama halnya dengan uji laboratorium yang dilakukan di PT Angler Biochemab beras itu juga aman dikonsumsi. Hasil uji lab menyatakan, beras itu juga tidak mengandung alfatoksin atau zat beracun.
“Beras contoh tidak mengandung aflatoksin, disimpulkan dari hasil uji kandungan aflatoksin,” kata mantan Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Diaparbudpora Sumenep itu.
Kata Iksan, hasil uji lab juga menunjukkan kualitas beras. Beras dari program BPNT itu, kata Iksan memiliki kualitas premium sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian nomor 31 tahun 2017.
“Ketiga beras contoh termasuk kategori beras mutu premium,” kata mantan Kepala Bidang Sekolah Menengah Pertama (SMP) Dinas Pendidikan Sumenep tersebut.
Untuk itu, Iksan mempersilahkan e-warong untuk berkoordinasi dengan suplayer soal barang tersebut. Ia menyebut, bersama Kapolres Sumenep, pihaknya akan mensosialisasikan hasil uji lab itu ke Kecamatan Arjasa agar tidak meresahkan masyarakat.
Beberapa waktu lalu beredar video yang menyebut, beras yang diterima dari program BPNT di Kecamatan Arjasa diduga mengandung plastik. Karena beras itu, saat dimasak tidak sama seperti beras pada umumnya. (Abdus Salam)