Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 6 Sep 2017 13:03 WIB ·

Diminta Transparan Anggaran PKKMB, Rektor UINSA; Laporkan Saya Kalau Ada Penyelewengan


Diminta Transparan Anggaran PKKMB, Rektor UINSA; Laporkan Saya Kalau Ada Penyelewengan Perbesar

Prof. Abdul A’la, Rektor UINSA Surabaya (Berkaca mata) saat menemui massa aksi

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Puluhan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli UIN Sunan Ampel (AMPUN) menggelar aksi di depan gedung Twin Tower.

Dalam orasinya mahasiswa menuntut beberapa hal, diantaranya, mendesak Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) melakukan transparansi anggaran Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), minta AMDAL dan izin pembangunan perpustakaan UINSA serta besaran anggarannya, penataan Parkir dan segera membuka pintu Gang dosen karena dinilai banyak merugikan mahasiswa.

“Kami meminta transparansi anggaran PKKMB tahun 2017 dan pembangunan perpustakaan,” Kata Nawir selaku korlap aksi pada wartawan, Rabu, (06/09/2017).

Dia juga mendesak agar penataan parkiran dan sistem keamanan kampus diperbaiki. Ia menilai parkiran dan sistem keamanan UINSA amburadul. “Sudah banyak bukti motor yang hilang dalam beberapa waktu,” Papar Mahasiswa Semester 3 itu.

Aksi sempat ricuh karena massa aksi memaksa masuk keruangan rektorat, sehingga terjadi saling dorong peserta aksi dengan petugas keamanan. Namun akhirnya bisa dikondisikan.

Sementara itu, Abdul A’la selaku rektor UINSA mengatakan bahwa transparansi keuangan tidak semuanya bisa dipublikasikan atau diberikan kepada semua orang. “Kalau memang saya dikira melakukan penyelewengan dan ada kesalahan silahkan saja laporkan saya ke yang berwenang. Atau kalian bisa mengajukan surat kepada Dirjen untuk memecat saya sebagai rektor,” ucapnya kepada massa aksi.

Terkait dengan penutupan pintu gang dosen, A’la sapaan akrabnya berjanji bulan Desember baru bisa dibuka. “Itu ditutup karena mengganggu pengerjaan paving,” Ujarnya.

Mendengar jawaban A’la tidak puas massa aksi mendatangi kontraktor pekerja peninggian jalan kampus. Peserta aksi akhirnya ditemui Fahmi selaku administrasi kontraktor. Fahmi mengatakan bahwa sebenarnya penutupan gang dosen tersebut tidak mengganggu terhadap proses pengerjaan.

“Kami disini hanya bekerja peninggian jalan, dan tidak tahu masalah gang dosen ditutup. Tapi meski dibuka pintu tersebut tidak mengganggu pengerjaan sama sekali”, Ungkapnya.

Setelah mendengar pernyataan seperti itu, massa aksi langsung mendobrak pintu gang dosen. “Kami merasa sangat dibohongi oleh Rektor, karena pernyataanya tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan,” Tandas Nawir. (Sul/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 2 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA