BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Anggota Komisi II DPR RI, R. Amin Imron melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kabupaten (pemkab) Bangkalan, Jum’at (27/12).
Dalam agenda kunker yang bertempat di Aula Diponegoro Pemkab Bangkalan itu, Imron Amin mendapatkan berbagai keluhan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat, mulai dari kepastian nasib honorer hingga blanko E-KTP.
Ra Imron menyampaikan, kunjungan itu memang dilakukan untuk menyerap aspirasi masyarakat, khususnya yang sesuai dengan mitra kerjanya.
“Kunjungankali ini kita memang fokus terhadap masukan-masukan dari masyarakat Madura khususnya masyarakat Bangkalan,” ujar dia.
Ra Imron juga menyampaikan, dari hasil kunker itu pihaknya banyak menerima informasi yang sebelumnya tidak diketahui mengenai permasalahan yang terjadi di masyarakat.
“Dari situ kita bisa tahu dan bisa memperjuangkan agar apa yang diinginkan masyarakat bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan,” kata dia.
Salah satu keluhan disampaikan para honorer, mereka berharap kenaikan gaji juga kepastian pengangkatan sebagai CPNS. Menanggapi keluhan itu, Ra Imron mengatakan, pihaknya memang sedang memperjuangkan hal itu dan sudah menyampaikannya kepada kementerian terkait saat Rapat Dengar Pendapat (RDP).
“Kita sudah mempertanyakan nasib honorer ini saat RDP, dan kita masih menunggu jawaban di RDP berikutnya. Kita tunggu kebijakan yang dibuat pemerintah seperti apa. Semoga saja honorer tu mendapat kepastian ke depannya,” lanjut dia.
Kemudian terkait blanko E-KTP yang hanya 500 per 20 hari di Bangkalan, Ra Imron mengaku kaget, karena dia mengira tidak separah itu. Menurutnya, jumlah itu sangat kurang.
“Setiap kabupaten mungkin berbeda-beda jatahnya, cuma dengan 500 selama 20 hari itu sangat kurang karena tadi dikatakan di Bangkalan sudah menerbitkan Suket sebanyak 16 ribu lebih,” ucap dia.
Ra Imron juga mengaku, pihaknya akan menyampaikan semua keluhan itu kepada kementerian terkait.
“Nanti kita akan menyampaikan ketika RDP berikutnya dengan kementerian. Kita akan pertanyakan dan minta solusinya,” kata dia. (Moh Iksan)