Diduga Korban Malpraktek, Pasien Klinik Sukma Wijaya Sampang Meninggal Usai Operasi Hernia

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Layanan kesehatan di Klinik Sukma Wijaya Kota Sampang memakan korban yang diduga sebagai korban malpraktek, hal tersebut terjadi terhadap Bahri 64 tahun, warga asal Kecamatan Omben Kabupaten Sampang.

Hal tersebut disampaikan Mujahid, putra almarhum Bahri, ia menceritakan bahwa awalnya orang tuanya menderita sakit hernia, dan dibawa ke klinik sukma Wijaya untuk menjalani proses pemeriksaan kesehatan, setelah itu petugas medis dan dokter yang menangani melakukan operasi sekitar satu jam.

“Setelah itu tidak berselang lama setelah proses operasi, bapak saya dibawa ke ruang rawat inap oleh petugasnya,” katanya.

“Tidak sampai setengah jam ada perawat yang masuk keruangan dan menyuntikkan cairan obat kepada bapak yang akhirnya kejang,” timpalnya.

Dikatakannya, setelah mengalami perubahan kondisi tubuh, pasien menghembuskan nafas terakhirnya, padahal sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat kesehatan lain selain hernia.

“Setelah saya tanya ke perawatnya, perawatnya bilang pasien ada penyakit jantung dan faktor usia,” tambahnya.

Pihaknya mengaku kecewa dengan layanan yang diberikan oleh klinik Sukma Wijaya, karena diduga layanan diberikan tidak dilakukan oleh orang yang profesional dan hanya mengandalkan kemampuan perawat yang sedang melakukan piket pelayanan kesehatan.

“Pelayanan tidak maksimal, bahkan dokter yang menangani langsung pulang tanpa mengabari keluarga pasien, ini yang membuat keluarga kami kecewa dan sempat terjadi kegaduhan,” tandasnya.

Sementara itu saat di konfirmasi, Dr Zakky Sukmajaya membenarkan adanya salah satu pasien yang meninggal dunia usai proses operasi hernia, namun demikian pihaknya belum bisa menjelaskan secara rinci tentang rekam medis yang dilakukan oleh dokter yang menangani pasien tersebut.

“Iya benar mas, tadi memang ada pasien meninggal pasca operasi hernia. Namun untuk sekarang kami masih belum bisa memberikan klarifikasi secara utuh,”

“Kami masih ingin berkoordinasi dengan perawat yang bertugas, mungkin dua sampai tiga hari lagi kami baru bisa memberikan klarifikasi,” singkatnya. (Abdul Wahed)

Leave a Comment