GRESIK, Lingkarjatim.com – Rencana audiensi puluhan mahasiswa dan masyarakat Bawean mendadak berubah menjadi aksi demo di kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Gresik, Jumat (28/6/2019). Ini terjadi karena Dishub Gresik bohong untuk menerima audiensi mereka.
“Kita sudah koordinasi dan komunikasi dengan Dishub Gresik, kita juga sudah mengirim surat untuk audiensi. Bahkan Dishub sudah berjanji welcome siap untuk audiensi, ternyata Dishub bohong,” kata Ketua Ikatan Mahasiswa Bawean di Surabaya (IMBAS), Ahmad Ghazi, dalam orasinya.
Ghazi mengaku kecewa dengan sikap Dishub Gresik. Sebab, pihaknya bersama masyarakat Bawean datang dengan cara baik-baik, untuk menyampaikan aspirasi terkait jadwal operasional kapal rute Gresik-Bawean dan sebaliknya.
“Namun sepertinya Dishub menolak kita audiensi. Sebenarnya sepeleh, tapi Dishub terkesan menolak kedatangan kita untuk menyampaikan aspirasi. Ini ada apa dengan Dishub?,” kata Ghazi.
Setelah menyampaikan orasi, tak lama kemudian Sekretaris Dishub Gresik, Agustin Halomoan Sinaga, menemui para pendemo. Ia berjanji akan mengevaluasi terkait jadwal operasional kapal tersebut bersama tiga operato kapal, yakni KM Express Bahari, KM Natuna Express, dan KM Blue Sea Jet 1.
“Nanti kami akan mengundang rapat tiga operator itu, dan kami akan menyampaikan tuntutan masyarakat dalam rapat bersama operator,” kata Sinaga.
Setelah Sinaga memberi jawaban, tak lama kemudian para pendemo membubarkan diri. Selanjutnya, mereka bakal menagih janji Dishub yang menyatakan bakal menguarkan kebijakan pekan ini.
Berikut aspirasi dan tuntutan mahasiswa dan masyarakat Bawean:
1. Kami meminta kepada Dishub Gresik untuk keberangkatan kapal dikembalikan menggunakan tren Hari, karena hanya dengan tren Hari inilah yang bisa dijadikan jadwal permanen.
2. Kami meminta kepada Dishub Gresik untuk segera memasukkan (menyisipkan) jadwal baru untuk kapal Blue Sea Jet ke jadwal yang lama yanh sudah permanen. (Mal/Lim)
