Berdasarkan alasan diatas, maka Mahmudin Samin beserta teman-temannya mengajukan beberapa tuntutan diantaranya :
1. Meminta sistem pendaftaran NIDI supaya diintegrasikan ke PLN Mobile, ketika
daftar di sistem online sudah otomatis terintegrasi NIDI dan SLO nya. Sehingga masyarakat tidak perlu melakukan daftar NIDI dulu baru ke PLN.
2. Meminta supaya ada evaluasi di UP3 dan seluruh ULP di kabupaten Bangkalan
agar bisa menertibkan harga KWH yg tidak merata, sekaligus menertibkan petugas-
petugas PLN yang bermain di lapangan.
3. Meminta adanya perluasan jaringan listrik, supaya pengaksesan tenaga listrik di
desa-desa kabupaten Bangkalan bisa maksimal.
4. Meminta agar pelayanan iconnet bisa diakses semua pelosok desa di Bangkalan.
5. Meminta data berapa jumlah tiang BTS se-Kabupaten Bangkalan yang
tersambung ke PLN.
6. Meminta PLN agar memberikan subsidi Listrik kepada Masyarakat tidak mampu di Bangkalan. Karena sampai saat ini banyak masyarakat tidak mampu yang belum mendapatkan subsidi listrik.
Mahmudin Samin juga mengaku akan terus mengawal dan menindak lanjuti setiap perkembangan daripada tuntutan yang mereka sampaikan kepada pihak PLN dalam rangka meningkatkan pelayanan PLN di Bangkalan.
Setelah dilakukan konfirmasikan ke Asisten Manajer Stakeholder Management PLN UID Jatim, Beni Setiawan mengaku masih akan melanjutkan ke Juru bicara perusahaan, dan akan segera memberikan konfirmasi terkait hal tersebut.
“Saya follow up ke Jubirnya dulu mas,” ucap Beni Setiawan singkat.
Namun sampai berita ini ditayangkan, belum ada konfirmasi apapun terkait permasalahan diatas. (Hasin)