Di Bangkalan, Banyak Warga Meninggal Dunia Masih Ingin Mengakses Layanan Kesehatan

Sejumlah masyarakat saat menunggu antrian pelayanan di RSUD Syamrabu Bangkalan (Foto: Istimewa)

BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Hafifah, salah seorang warga Desa Langkap, Kecamatan Burneh, Kabupaten Bangkalan mengaku kaget saat melakukan pemeriksaan kesehatan di Puskesmas Burneh.

Dia kaget lantaran mengetahui dirinya tercatat sudah meninggal dunia di RSUD Syarifah Ambami Rato Ebhu Bangkalan.

Hal itu diungkapkan oleh keluarga Hafifah, Ed. Dia mengatakan, keluarganya mendatangi puskesmas burneh untuk cek darah dengan mengakses program Universal Health Coverage (UHC) di Puskesmas Burneh. Namun saat data KTPnya diinput oleh petugas, Hafifah tercatat sudah meninggal dunia.

“Tadinya hanya mau cek darah, lalu setelah selesai dan data KTP di cek, ternyata dinyatakan sudah meninggal,” ungkapnya kepada Lingkarjatim.com, Selasa (07/02/2023).

Lebih lanjut, Ed menceritakan, keluarganya itu tidak pernah merasa meminjamkan KTPnya kepada orang lain. Namun dia mengatakan, yang bersangkutan pernah kehilangan KTP sekitar empat tahun lalu.

“Empat tahun lalu memang sempat kehilangan dompet yang isinya KTP, ATM dan barang berharga lainnya, tapi kalau dipinjamkan tidak pernah,” katanya.

Menanggapi hal itu, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Primer Dinas Kesehatan Bangkalan Sih Retno Widyati mengatakan, kasus semacam itu memang sering ditemukan, tapi beberapa minggu ini sudah tidak ada dan baru muncul lagi sekarang.

“Kalau sudah dinyatakan meninggal ini, bisa jadi memang pernah dirawat dan biayanya pernah di klaim fasilitas Kesehatan (Faskes),” katanya.

Meski begitu, sebagai solusi dalam permasalahan tersebut, Retno mengaku, yang bersangkutan akan dialihkan ke Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Sedangkan untuk NIKnya bisa langsung ke Dispendukcapil Bangkalan.

“Kami mengimbau, masyarakat jangan gampang meminjamkan KTP kepada orang lain,” ucapnya. (Moh Iksan/Hasin)

Leave a Comment