Dewan Pendidikan Pamekasan: Ide Mendikbud Harus Segera Dibuat Regulasi

Ketua Dewan Pendidikan Pamekasan, M. Shohibuddin

PAMEKASAN, Lingkarjatim.com – Ide dan pandangan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud RI) Nadiem Makarim tentang memajukan dunia pendidikan diharapkan segera direalisasikan dalam sebuah regulasi.

Ide-ide mantan bos Gojek itu diyakini sangat dibutuhkan untuk mengangkat marwah dunia pendidikan.

“Kenapa kami berharap seperti itu, supaya terhindar dari praduga-praduga dan prediksi-prediksi sendiri,” ucap Ketua Dewan Pendidikan Pamekasan, M. Shohibuddin, usai menggelar serap informasi dan aspirasi di Hotel Cahaya Berlian Pamekasan kemarin.

Pihaknya memahami bahwa beberapa hari terakhir Mendikbud RI memberikan pendekatan inovatif dan cukup menggelitik untuk perubahan pradigma pendidikan ke depan.

“Jadi kami berharap agar perubahan ini disertai dengan kesiapan perangkat secara menyeluruh, baik unsur gurunya, siswa , sarana dan prsarana sekolah dan termasuk lingkungan sekolahnya dan yang lebih penting juga menjaga pendidikan berbasis karakter (akhlaqul Karimah),” paparnya, (8/12/2019).

Piahknya menambahkan, bahwa dengan begitu Dewan Pendidikan Pamekasan berkewajiban memediasi semua elemen untuk bersama-sama secara link and mach berpacu untuk melakukan pembaharuan pendidikan yang bermutu.

“Mediasi terhadap semua elemen sudah menjadi kewajiban bagi sebagai Dewan Pendidikan hususnya di daerah Kabupaten Pamekasan dengan tujuan bisa tercipta pendidikan yang bermutu,” kata M. Shohibuddin.

Adapun stetmen yang sempat disampaikan oleh Kemendikbud RI, Nadiem Makarim, yakni;

1.Perioritaskan pendidikan karakter dan pengamalan pancasila.

  1. Potong semua regulasi yang menghambat trobosan dan peningkatan investasi.
  2. Ajaklah kelas berdiskusi, bukan mendengar.
  3. Berikan kesempatan siswa mengajar di kelas.
  4. Caturkan proyek bakti sosial yang melibatkan semua kelas.
  5. Temukan suatu bakat dalam diri murid yang kurang percaya diri.
  6. Tawarkan bantuan terhadap guru yang kesulitan.
  7. Pelajaran B. Ingris hanya ada di tingkat SD, untuk SMP, SMA dan SMK sedetajat tidak ada.
  8. Memperkuat tekhnologi sebagai alat pemerataan.
  9. Kerjasama pemerintah dengan prndidikan dalam semua kegiatan.
  10. Pemerintah harus kondusif dan untuk menggerakan sektor swasta agar meningkatkan investasi di sektor pendidikan
    (Supyanto Efendi).

Leave a Comment