SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sosok pendamping Khofifah Indar Parawansa mulai ramai dibicarakan oleh partai-partai yang akan mengusungnya di Pilgub Jatim 2018 mendatang.
Dari beberapa kandidat yang muncul, rupanya Emil Dardak yang paling membuat Partai Demokrat Jatim kepincut alias jatuh hati.
Partai Demokrat Jatim melihat sosok Bupati Trenggalek tersebut sebagai kandidat yang pas bila disandingkan dengan Khofifah di Pilgub Jatim 2018 mendatang. Salah satu alasannya, Emil mudah diterima semua kalangan.
“Emil Dardak adalah sosok yang bisa diterima oleh semua parpol yang akan bersama sama mengusung Khofifah di pilgub nanti,” ujar Sekretaris DPD Partai Demokrat Jatim Renville Antonio, Selasa (24/10).
Menurut Renville, Emil Dardak masih muda dan memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa diandalkan. Emil bisa menandingi keberadaan Abdullah Azwar Anas yang telah diusung PDIP dan PKB mendampingi Syaifullah Yusuf.
“Emil adalah generasi millenia yang bisa menjawab tantangan Jatim kedepan. Serta menjawab keinginan warga Mataraman yang menginginkan adanya calon di Pilgub Jatim,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Renville, sosok Emil yang bisa membawa suasan di Trenggalek saat ini cukup kondusif. Dia merupakan implementasi kepemimpinan Pakde Karwo di Jatim selama ini yang bisa membawa kekondusifan.
Buktinya, bisa dilihat dari hubungan harmonis yang terjadi di Trenggalek antara eksekutif dan legislatif. Bahkan parpol-parpol yang ada di Trenggalek bisa diayomi semua sehingga semua bisa berjalan seiring dalam pembangunan di Bumi Menak Sopal itu.
“Kalau dilihat kepemimpinan yang di terapkan Emil sama dengan kepemimpinan Pakde di Jatim selama ini. Sehingga sangat pas Emil ditarik di Jatim sebagai pengganti Pakde bersama Khofifah,” jelas pria yang juga ketua Komisi C DPRD Jatim.
Terkait klaim PDI Perjuangan, Emil Dardak kader PDIP dan tidak akan mau untuk maju di pilgub mendatang, Renville menyangsikan pernyataan PDIP tersebut.
“Justru Demokrat yang awal-awal bersama PAN yang mengusung Emil untuk maju di Pilkada Trenggalek. Sehingga tidak benar bila Emil milik PDIP,” tegas dia. (Mal/Lim)