BANGKALAN, Lingkarjatim.com- Ketua Ikatan Keluarga Madura (IKAMA) H. Muhammad Rawi merasa pihaknya punya tanggung jawab besar untuk kemajuan pulau Madura.
“Saya ingin menyampaikan kepada tantaretan di Madura, saya selaku ketua umum merasa punya hutang. Bisa membangun tapi tidak bisa berbuat,” Tuturnya Sabtu (23/7/22).
Meskipun dirinya jarang ada di pulau Madura (Merantau), tapi dirinya mengaku selalu memikirkan kemajuan pulau Madura.
“Pasca jembatan Suramadu di bangun dan di gratiskan saya melihatnya ada hal yang perlu disentuh oleh IKAMA, dalam rangka untuk memanfaatkan jembatan Suramadu ini menjadi sebuah ikon, baik di bidang religi di Madura yang di kenal dengan Agamis nya dan juga pariwisata nya,” lanjut H Rawi Menjelaskan.
Menurutnya, asal-usul munculnya perpres nomor 80 Tahun 2019 itu dari IKAMA waktu menghadap presiden pada saat menggratiskan jembatan Suramadu pada bulan Oktober 2018 yang lalu.
“Waktu itu presiden bilang, pak H. Rawi jangan sampai nanti setelah di gratiskan, lalu orang Madura tidak membangun di Madura, jadi tolong pak Rawi bantu pemerintah untuk membangun Madura, tujuannya supaya anak-anak cucu kita tidak eksodus keluar Madura,” Ucapnya lagi menirukan bahasa pak presiden Jokowi waktu berkomunikais dengannya.
