SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Cuaca buruk yang terjadi di perairan laut Jawa membuat sebagian besar nelayan berhenti melaut. Karena, jika dipaksakan, dikhawatirkan perahu yang ditumpangi bakal terbalik lantaran ombak yang sangat besar.
Hal itu dirasakan salah satu nelayan asal Sedati, Sidoarjo, Supriyo (55). Semenjak dikeluarkannya pengumuman dari Badan Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait Peringatan dini atas adanya gelombang tinggi yang diperkirakan mencapai ketinggian 4 hingga 6 meter, pihaknya enggan pergi melaut.
“Sudah lima hari ini tidak melaut. Perahu saya kecil, kalau dipaksakan takut terbalik. Karena ombaknya sangat tinggi,” ujar Supriyo, Kamis, (26/72018).
Menurutnya, ketinggian ombak fluktuatif, terkadang bisa mencapai ketinggian 3-6 meter. Para nelayan yang kebanyakan mencari ikan kakap, kerapu dan dorang ini lebih memilih memperbaiki perahu atau jaringnya disaat cuaca sedang buruk.
“Menyibukkan diri dulu, dari pada tidak melaut mending memperbaiki perahu. Kebetulan ada yang bocor dan menambal jaring yang rusak,” katanya.
Berbeda dengan Sodiq asal Gisik Cemandi, Sedati, Sidoarjo. Dia terpaksa nekat melaut lantaran hasil pencarian ikan merupakan mata pencahariannya sehari-hari.
“Kalau tidak melaut ya tidak ada pemasukan mas. Kasihan anak istri mau makan apa nanti,” kata Sodiq
Meskipun dirinya sudah tahu kondisi cuaca sedang buruk, ia berharap agar tidak terjadi apa-apa.
Ia juga berharap cuaca buruk ini bisa segera berakhir. Sehingga nelayan bisa kembali aktifitas dengan tenang dan nyaman.
“Semoga cepat berlalu. Karena saat ini banyak para nelayan disini tidak melaut, kasihan keluarganya mas,” harapnya. (Mam/Atep/Lim)