SURABAYA, Lingkarjatim.com – Para Nitizen kebingungan saat tidak bisa mencari akun Afi Nihaya Faradisa di media sosial Facebook (FB) siang ini, Kamis (1/06/2017). Sebelumnya beberapa hari yang lalu akun tersebut juga tidak bisa diakses, namun setelah itu akun Afi kembali normal.
Afi sapaan akrabnya ialah penulis status di FB yang berjudul “Warisan” yang mampu menginspirasi nitizen, hingga tulisan Afi di share ribuan kali oleh nitizen.
Tofik Wahyudiono, salah satu anggota grup FB Afi Nihaya Faradisa Fans, kebingungan atas hilangnya akun Afi dari media sosial. Tofik di grup tersebut mencurahkan kegelisahannya.
“Akun afi hilang lg????? Tuk org2 yg beda pandangan atau yg gak suka, klo mrk yg mnyebabkan hilangnya akun afi bok yao ojo ngono,, hanya krn gak suka at beda prinsip menghilangkan hak org lain, memangnya al quran mengajarkan sprti itu? TIDAK kan?, tp klo bukan krn merka moga aj cpt ktemu lagi” Cuitanya di grup FB yang beranggotakan 1800-an itu.
Sementara itu akun yang bernam Ijatz Ijatz Cadenza Cadenza juga mengalami demikian sehingga dia juga menuliskan keresahannya di grup tersebut.
“Akun FB Afi hilang? Tlg minta info jika ada yang mengetahui apakah diretas pihak yang kontra dgn tulisan2 Afi atau sedang disembunyikan oleh Afi sendiri? Bagaimana Afi bisa menjelaskan apa yang sedang terjadi pada pembenci maupun pecinta tulisan2 Afi jika akun FB nya hilang? Berharap segera ada kabar” Tulisnya di grup Facebook
Sebelumnya beredar kabar dugaan di media online bahwa Afi melakukan plagiat atas statusnya yang berjudul ” Belas Kasih dalam Agama Kita”, namun gadis yang lahir 23 Juni 1998 dan besar di Desa Yosomulyo, Gambiran, Banyuwangi. sudah membantah tudingan yang ditujukan kepada dirinya.
HomeLINGKAR UTAMABPK RI Bentuk Tim Pemantau Penggunaan Dana Desa di Madura
BPK RI Bentuk Tim Pemantau Penggunaan Dana Desa di Madura
Foto : Ahsanul Qosasi Anggota BPK RI (Foto diambil dari Antaranews.com)
SUMENEP, Lingkarjatim.com – Untuk penggunaan Dana Desa Tahun 2016, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI telah membentuk tim khusus yang akan turun langsung ke tingkat desa untuk melakukan pemeriksaan.
Bentukan tim ini dilakukan untuk memastikan kucuran dana dari pemerintah pusat itu agar tidak dijadikan bancakan oleh Kepala Desa.
Anggota BPK RI, Achsanul Qosasi mengatakan, tim tersebut saat ini sudah membuat sampling terhadap desa di setiap daerah yang membutuhkan atensi khusus.
“Dana desa tahun anggaran 2016 yang kami sampling bahkan di beberapa daerah sudah ada yang turun untuk melakukan pemeriksaan,” katanya. Senin (12/6).
Menurut AQ sapaan akrab Achsanul Qosasi pembentukan tim untuk mengawasi penggunaan dana desa di Madura. Supaya penggunaan Dana desa tersebut tepat sasaran tidak dijadikan bancaka kepala desa.
Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan dana desa pada tahun 2016 lalu, ditemukan banyak penyimpangan dalam penggunaannya untuk kemakmuran desa.
Maka dari itu, BPK sebagai alat negara yang diberi mandat oleh Undang-undang akan memastikan keuangan negara digunakan untuk kemakmuran rakyat.
“Kami akan turun langsung ke titik-titik desa yang membutuhkan perhatian khusus yang kemungkinan Dana desanya hanya dinikmati kepala desanya,” ungkapnya.
Dikatakan AQ, banyaknya penyimpangan dalam penggunaan dana desa bisa disebabkan karena kurangnya pengetahuan kepala desa terkait aturan dalam penggunaan dana desa.
Selain itu, bisa juga karena para kepala desa menganggap dana desa sebagai dana yang bisa digunakan sebagai uang bancaan. Padahal kucuran dana dari pusat tersebut harus digunakan untuk kesejahteraan rakyat bukan hanya dinikmati secara pribadi.
“Banyak para kepala desa menganggap dana desa sebagai bantuan private sehingga terjadi banyak terjadi penyalahgunaan,” tukasnya. (lam/nir)