Berani Berubah ke Arah yang Lebih Baik

Kesulitan adalah sebuah kendala yang mematangkan kita. Dan ukuran kecerdasan manusia terletak pada kemampuannya untuk berubah. Kalau kita berubah untuk jadi baik karena Allah . Maka Allah akan hantar orang-orang yang baik untuk bersama-sama kita.

Lingkarjatim.com – Sobat, Rhenald Kasali mengatakan keterbukaan pikiran adalah modal awal bagi pembaharuan. Seperti kata orang-orang bijak, otak kita memang bekerja seperti parasut. Ia baru berfungsi kalau terbuka.

Sobat, burung yang sejak muda hidup dalam sangkar akan kesulitan terbang dan akan kembali ke dalam sangkarnya lagi. Demikian pula gajah-gajah dewasa yang sejak kecil diikat kakinya, percaya bahwa ia tak bisa lari, kendati kakinya lebih kuat daripada tambang yang membelenggunya. Kita terkadang sering masih kena syndrom ikatan rantai gajah kalau kita ingin berubah maka harus kita hancurkan gembok mental tersebut.

Sobat, kali ini kita akan bahas unsur pembentuk sifat perubahan (Change DNA) yang dalam bukunya Rhenald di singkat dengan OCEAN. OCEAN adalah akronim dari segala jenis keterbukaan. (Costa&McCrae, 1997).

  1. Openness to experience. Keterbukaan pikiran, khususnya terhadap hal-hal baru. Hal-hal yang dialami dan dilihat dengan mata sendiri. DNA unsur keterbukaan terhadap pengalaman hidup. Cara berpikir terbuka, cenderung…..Imajinatif dan kreatif, lebih menyukai variety dan hal-hal baru, banyak pilihan dan minat, mengutamakan hal-hal baru yang original, sangat menghargai emosi, cenderung fleksibel.
  2. Conscienousness. Keterbukaan hati dan telinga. Penuh kesadaran mendengarkan, baik yang terdengar maupun yang dirasakan. Orang-orang yang menghargai pentingnya perubahan adalah orang yang membuka hati dan telinga mereka. Mereka bukan Cuma mendengar, melainkan mendengarkan dan menyaringnya dalam hati dan pikiran mereka. Mereka tidak asal mendengarkan, melainkan mendengar dengan cerdik dan tentu saja menjalankannya dengan penuh disiplin dan dapat diandalkan. DNA unsur keterbukaan hati (motivasi & disiplin) yang tinggi cenderuing … terpola,metodologis, terorganisir tertata secara bertahapm menghargai waktu, tepat, dapat diandalkan, disiplin diri, ada dorongan yang kuat, persistensi, bergerak otomatis.
  3. Extroversion. Keterbukaan diri terhadap orang lain, kebersamaan dan hubungan-hubungan. Senang berkawan, bekerja dalam kelompok, lugas, senang bersilaturahim, tertantang dengan emosi-emosi positif, berenergi, bergairah, percaya diri dan penuh keberanian.
  4. Agreeableness . Keterbukaan terhadap kesepakatan. Kesepakatan adalah unsur terpenting dalam setiap proses perubahan. Keberanian untuk menghadapi segala bentuk konfrontasi dengan kepala dingin dan memperoleh kesepakatan. Cenderung mempercayai, sederhana, Ingin melimpahkan wewenang, kooperatif, Altruistik, memberi, bersahabat, menerima, dan mengorbankan pribadi sendiri.
  5. Neuroticism. Keterbukaan terhadap tekanan-tekanan. Perubahan memerlukan keteguhan hati. Lihatlah para Nabi mengerjakan sesuatu yang baru bagi manusia. Sejarah perubahan yang mereka tegakkan penuh dengan tekanan, dari luar dan dari dalam. Tekanan itu bukanlah tekanan biasa, melainkan luar biasa. Yang mereka pertaruhkan bukan sekedar ajaran dan nilai-nilai, melainkan juga nyawa mereka dan nyawa sahabat-sahabat mereka serta keluarga mereka. Kalem tidak kenal takut, keteguhan hati, tidak sensitif, terkendali dan mampu mengendalikan diri, resisten terhadap godaan-godaan dan tidak mudah cemas.

Sobat, untuk berhasil dalam perubahan anda harus mengetahui tiga hal, yaitu ; Apa-apa saja yang harus dibuang, Apa-apa saja yang harus dipertahankan, dan kapan harus mengatakan Tidak Dan untuk mampu mengatakan Tidak anda harus memiliki kapasitas untuk mengatakan Ya.

Sobat, kekalahan bukanlah akhir dari hidup, melainkan pelajaran yang membuat diri lebih siap dalam menghadapi kejatuhan. Bagi The Winner, pada setiap dinding selalu ada pintunya. Tugasnya adalah mencari dan menemukan pintu-pintu itu. Bagi The loser selalu berpikir pada setiap pintu yang ia buka selalu akan ditemui dinding-dinding tembok.

Sobat , kalau anda menghormati pemenang, dan mengakui orang lain juga berhak untuk menang, maka anda pun akan hidup tenang. Orang-orang yang banyak akal bukanlah karena ia jenius, melainkan karena ia selalu mau mencoba hal-hal baru dan berani keluar dari selimut rasa nyamannya.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !
( Spiritual motivator DR.N.Faqih Syarif H, M.Si. Penulis buku The Power of spirituality Meraih Sukses Tanpa Batas. www.faqihsyarif.com . Pengasuh Acara Thank God Tommorow is Friday setiap kamis Jam 17.00 sd 18.00 hanya di Radio SMART 88.9 FM Surabaya.)

Leave a Comment