SURABAYA, Lingkarjatim.com – Korban bencana di Palu, dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), tampaknya tidak hanya menimpa warga setempat. Pasalnya, tiga atlet paralayang asal Jawa Timur belum diketahui keberadaannya pasca gempa dan tsunami di Sulteng.
“Saat peristiwa gempa dan tsunami terjadi, ketiga atlet itu berada di hotel Roa-Roa. Tapi hingga saat ini belum diketahui keberadaannya,” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Jatim, Supratomo, dikonfirmasi, Selasa (2/10).
Ketiga atlet paralayang itu, masing-masing atas nama Reza Kambey, Ardi kurniawan dan Fahmi Ruddo. Mereka mengikuti kejuaraan Indonesia Open Paradigling XC FAI Cat 2 Palu Nomoni 2018 di Salena Nomoni Hills Site Paralayang, Kota Palu, 24-30 September.
“Sampai sekarang posisi mereka belum diketahui. Informasinya mereka menginap di hotel Roa-Roa, mudah-mudahan baik-baik aja,” ujar Pak Tom, sapaan akrabnya.
Tak hanya ketiga atlet tersebut, juga ada beberapa atlet dan pelatih yang mendampingi atlet dalam kejuaraan itu. Namun, kata Pak Tom, mereka sudah berhasil ditemukan, baik yang dalam kondisi luka-luka maupun sehat, yakni Rama, Sugeng Santoso, Rizky D, Gigih Iman dan Viki Mahardika.
“Mereka sudah dievakuasi dan ditempatkan di lokasi yang aman. Khusus Sugeng, dia adalah pelatih yang tahun lalu mendapat penghargaan di peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) dan sekarang sudah dievakuasi di Malang,” ujarnya.
Pihaknya terus memantau perkembangan informasi dan menunggu laporan terkait Untuk mencari informasi dan perkembangannya. Pengurus Provinsi (Pengprov) Olahraga Paralayang Jatim juga memberangkatkan tim ke lokasi bencana. “Satu tim ada tiga orang yang diberangkatkan ke Palu untuk memantau perkembangan di Palu,” katanya. (Mal/Lim)