Bekas Lumpur Sidoarjo Akan Dijadikan Objek Wisata

Satria Tama tim kreatif

SIDOARJO, Lingkarjatim.com – Tragedi kelam tahun 2006 silam, sebuah semburan luapan lumpur panas proyek pengeboran minyak dan gas oleh Lapindo dikawasan Porong Sidoarjo, pernah menenggelamkan ribuan rumah warga dan sejumlah perusahaan.

Dikawasan Kecamatan Porong yang terdampak luapan lumpur meliputi tiga Desa, diantaranya Desa Jatirejo, Siring Barat dan Desa Mindi.

Kini lahan bekas Lumpur Sidoarjo itu, berupaya akan ditata ulang oleh para anak muda Sidoarjo untuk dijadikan kawasan objek wisata.

Salah satu tim kreatif branding Kota Sidoarjo Satria Tama mengatakan, merasa prihatin dengan kondisi bekas semburan lumpur dikawasan tersebut yang terkesan dibiarkan begitu saja.

Namun, Kata Satria, bekas lahan lumpur tersebut masih ada potensi yang bisa dikembangkan.

“Jadi kami sering ngumpul dan ngobrol ngobrol tentang problem lumpur Sidoarjo, dengan anak anak muda, salah satunya tentang potensi bekas luapan lumpur saat ini,” katanya, Selasa (20/3/2018).

Oleh karena itu, Satria dan teman-teman tim kreatif lainnya, ingin merubah stigma masyarakat, bahwa Kabupaten Sidoarjo tidak hanya terkenal dengan luapan lumpur panas saja.

Sebab, Kabupaten Sidoarjo terkenal dengan kota UMKM dan Industri.

“Sidoarjo memiliki segalanya, Bandara Internasional Juanda, terminal Bungurasi, stasiun kereta api ada. Jadi, lumpur Sidoarjo juga bisa dijadikan objek Wisata,” ujarnya.

Pasalnya kata Satria, bekas lumpur Sidoarjo hanya dijadikan tempat mampir oleh para pengendara yang lalu lalang melintasi jalan, untuk sekedar melihat.

Padahal, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan, termasuk memanfaatkan bangunan yang masih ada dengan di konsep lebih kreatif.

“Seperti, mengadakan ajang event-event tahunan sebagai bentuk peringatan lumpur Sidoarjo, dengan konsep yang semeriah mungkin,” lanjutnya

Tidak hanya itu, dikawasan tersebut juga bisa dijadikan kawasan off road Jeep, motor cross dan balon udara.

Bahkan, juga bisa dijadikan sebagai wahana Geopark (Taman Bumi), LUSI creative hub (Centre), LUSI Community Centre, LUSI landmark, dan LUSI event venue hingga culture exchange.

“Dengan kegiatan-kegiatan seperti ini bisa mengubah Sidoarjo lebih baik. Bekas lumpur Sidoarjo berfungsi sebagai taman wisata go International,” ucapnya.

Satria berharap, gerakan kreatif kalangan muda di Sidoarjo mampu mengubah Kabupaten Sidoarjo menjadi lebih baik lagi.

Saat ini pihaknya sedang merencanakan pertemuan dengan seluruh stakeholder di Sidoarjo.

Dengan tajuk “Ngopi Bareng lumpur Sidoarjo (LUSI)” yang akan digelar pada April mendatang di Kawasan Lumpur Sidoarjo.

Dalam acara tersebut, rencananya akan mengundang pemerintah Provinsi dan Kementerian Kelautan dan Perikanan.

“Tujuannya agar sama-sama berkomitmen dalam membangun kawasan LUSI menjadi lebih bermanfaat,” pungkasnya. (Ham/Atep)

Leave a Comment