Berbeda dengan akun bernama Zuhud, dirinya meminta masyarakat untuk kembali menggunakan transportasi penyebrangan kapal ferry, agar padatnya kemacetan bisa sedikit terurai.
“Solusinah soro nurok kapal, (solusinya suruh ikut kapal, red),” tulisnya juga, tidak diketahui ini solusi serius atau guyonan, yang jelas bagi penulis, jika harus kembali naik kapal maka bukan solusi yang di dapatkan melainkan akan terjadi kemacetan baru di pelabuhan.
Mutammam As’ad sedikit berbeda, dirinya meminta untuk adanya penertiban pasar.
“Di Blega pasarnya harus di tertibkan terutama pedagang buah yg memakai bahu jalan,” tulisnya juga.
Dan ini lumayan menarik apa yang disampaikan oleh akun bernama Ulul Albab Lm Putra.
“Dalam rangka menghidupkan ekonomi masyarakat bisa saja dengan menjadikan jalur masuk Bangkalan satu arah dengan rute alang-alang – Telang – Kota keluar perempatan tangkel.
Bagusnya adalah terminal Bangkalan bisa kembali berfungsi efektif, jalur yang dilewati arus lalulintas utama akan hidup ekonominya. Spot2 strategis seperti kampus, Makam Syaichona Cholil, Gedung DPR, Mall, hingga sentra kuliner juga bisa dilewati.
Mengurai kemacetan dengan menebar manfaat ke sekitar. Tentu dengan penekanan kualitas jalan harus optimal,” tulisnya memberikan masukan agar mengurai kepadatan lalu lintas dengan memanfaatkan jalur alang-alang-telang-kamal sebagai jalur lalu lintas satu arah ketika akan memasuki kota Bangkalan.
Akan banyak kelebihan dan kekurangan tentunya, namun untuk kepastiannya tentu harus ada kajian yang dilakukan oleh yang berwenang.
Akun bernama Agung suryo adikusumo mengatakan bahwa butuh terobosan jalur baru untuk mengurai kemacetan tersebut.
“Volume kendaraan yang semakin tahun semakin bertambah, setiap solusi insyaAlloh bersifat sementara semua. Sedangkan Tol hanya berdampak ekonomi untuk kalangan tertentu sj, dan tdk banyak berdampak kpd. masyarakat sekitar yg dilewati. ya untuk sementara Fungsikan arus alternatif, butuh terobosan jalur baru dari Jalur lingkar ke Akses suramadu tanpa melalui Besel,” tulis agung.