Bagaimana Anda Memimpin?

Pemimpin yang bijak tidak akan membiarkan pengikutnya terus-menerus hidup dalam mitos. Mereka harus diajak melihat apa yang dilihat dengan jelas dan belajar hidup dalam alam yang lebih realistis.

Lingkarjatim.com – Sobat, sebelum membahas macam-macam cara memimpin. Kita akan bahas dulu perbedaan antara shaping dan controling. Bagaimana anda memimpin perubahan? Kalau Shaping ( lebih bersifat menggerakkan, interaktif, partisipatif; kita melakukan organisasi seperti layaknya makhluk hidup yang bernafas dan berperasaan; mendorong orang terlibat dalam pengambilan keputusan; membantu menemukan cara mengatasi masalah; lebih dekat dengan action dan assumption.

Controlling( Lebih bersifat top-down, hierarki; kita memperlakukan organisasi seperti layaknya sebuah mesin yang dapat dikendalikan dengan budget dan sistem; setiap orang diberi job description, diperintah, diberi peran yang jelas dan dikendalikan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sobat, bagaimana kita memimpin harus dipilih dengan macam-macam kondisi, yaitu apakah kondisi yang kita hadapi begitu stabil dan predictable atau sama sekali bergejolak dan unpredictable. Kita akan punya enam jenis leadership style menurut Rhenald Kasali :

  1. Tipe Direktur. Tipe ini sangat mungkin diterapkan pada organisasi tertutup yang eksekutifnya cenderung otonom, memiliki kapasitas yang tidak terbatas dalam melakukan perubahan. Direktur dapat menggerakkan seluruh sumber daya, memberikan arah, visioning, melakukan implementasi, dan mengendalikannya.
  2. Tipe Motivator – Pelatih. Dalam keadaan yang relatif terbuka, untuk menghindari terjadinya chaos, dan sekaligus untuk mengubah budaya, pemimpin dapat saja menerapkan cara yang lebih halus, yaitu dengan pendekatan shaping. Dalam pendekatan ini, pemimpin menjalankan peran sebagai motivator seperti layaknya seorang pelatih/coach pada tim olahraga. Ia tidak turun sendirian tetapi dipinggir lapangan memberi arahan, memberi inspirasi sekaligus menyemangati anggota timnya.
  3. Tipe Navigator. Di sini lingkungan sedikit kurang terkendali sehingga hasil yang dicapai tidak 100% dapat diselesaikan. Oleh karenanya, pemimpin menggunakan beberapa skenario dalam menangani organisasinya. Seperti orang mengendalikan pesawat atau kapal besar, maka ia tahu persis bahwa dirinya tidak dapat mengubah arah ingin. Sebagai pemimpin, nakhoda harus melakukan sesuatu. Kalau arah angin tak bisa diubah, maka arah kapal harus disesuaikan, Kendati demikian, kendali ada ditangannya, sehingga masa depan dapat dikendalikan meski tidak 100%.
  4. Tipe Interpreter – Penerjemah. Di sini pemimpin menghadapi persoalan yang sama, hanya saja ia mengambil peran sebagai penerjemah, yaitu orang yang memberi tafsiran-tafsiran terhadap segala sesuatu yang tengah terjadi, baik di dalam organisasi, maupun di luar. Ia sadar betul bahwa dirinya tidak kuasa penuh, tetapi ia punya kecerdasan membaca tanda-tanda zaman dan memberikan visi untuk berubah. Selebihnya anggota tim harus bekerja sendiri untuk menyelesaikannya.
  5. Tipe Caretaker – Pejabat sementara. Menyadari keadaan lingkungan bergerak liar dan diwarnai konflik, serta tidak dapat dikendalikan, pendekatan kontrol menjadi serba salah. Tetapi eksekutif ini masih dapat menggerakkan bawahan-bawahannya agar bertindak lebih entrepreneurial dan inovatif sehingga sasaran menjadi lebih mudah dicapai. Ia masih bisa merasakan bahwa organisasi sedang berada di mana, dan oleh karenanya dapat dikendalikan dengan cara yang berbeda-beda.
  6. Tipe Nurturer – Perawat. Seperti seorang perawat, pemimpin tipe ini memposisikan diri hanya untuk menjaga dan menemani pasien yang sakit, hidup tanpa harapan, dan memberi harapan agar tetap semangat. Karena pasiennya sedang sakit, maka ia tidak bisa bergerak tegas seperti seorang pelatih. Barangkali tugasnya hanya sekedar memberi harapan karena hanya itulah yang masih dimiliki si pasien. Ia mengalami kesulitan memimpin karena organisasi dan lingkungan benar-benar chaos. Tak ada yang bisa menerka seberapoa besar ia akan berhasil.

Sobat, pilihan ini begitu luas dan anda yang harus menentukan yang mana kepemimpinan yang anda pilih agar efektif. Dalam mengawali perubahan ke arah yang lebih baik dan lebih baik lagi menekankan pentingnya memimpin dengan keberanian, realistis, berwawasan dan beretika.

Artikel pendek ini saya tutup dengan perkataan pakar manajemen dunia John C. Maxwell Kebanyakan sikap kita terhadap perubahan lebih ditentukan oleh, Apakah saya yang memeloporinya atau orang lain yang memeloporinya.

Sobat, kualitas seorang pemimpin dapat dilihat pada kemampuannya dalam membedakan yang mana fakta dan yang mana ilusi.

Salam Dahsyat dan Luar Biasa !

( Spiritual Motivator DR. N. Faqih Syarif H, M.Si. Penulis Buku The Power of Spirituality Meraih Sukses Tanpa Batas ! www.faqihsyarif.com. Narasumber tetap Thank God Tommorow is Friday di Radio SMART 88.9 FM Surabaya, Pengurus Komnasdik Jatim )

Leave a Comment