BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Sudah hampir tiga bulan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bangkalan mengklaim rutin mengirim bantuan air bersih ke warga di 33 desa yang dilanda kekeringan.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama Kabupaten Bangkalan menilai program Droping air itu sebagai solusi jangka pendek.
Ketua PC NU Bangkalan, KH Makki Nasir menyarankan pemerintah daerah menggencarkan sosialisasi tentang pentingnya reboisasi lahan di desa langganan kekeringan.
“Reboisasi solusi jangka panjang yang efektif, menanam pohon yang serat airnya banyak, seperti Pohon Sukun, nangka atau pohon johan,” kata dia.
Tak hanya menyarankan, PC NU juga menyalurkan bantuan air bersih. Seperti dilakukan MWC NU Kecamatan Geger, sebagai wahana Khidmat kepada masyarakat, dengan memberika apa yang dibutuhkan.
“Selain reboisasi, mungkin pemerintah bisa membantu masyarakat dengan penyediaan tandon, agar masyarakat lebih siaga menghadapi kemarau,” ujar Lora Makki.
Usul reboisasi ini layak segera dilakukan. Sebab, dulunya Desa Geger, kombengan hingga Kampak merupakan daerah yang tandus. Dinas Kehutanan Bangkalan mencatat, Reboisasi di Geger di mulai tahun 1985 dengan sistem hutan desa.
Reboisasi itu berhasil dengan munculnya banyak sumber air dan pertanian hidup kembali. Keberhasilan Reboisasi itu dibuktikan dengan Kalpataru yang diberikan kepada pengelola hutan rakyat di Kecamatan Geger. (Muhlis)