Antrean di RS Hingga 20 Jam, Pemkot Surabaya Siapkan Pemulasan Jenazah Sendiri

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan pemulasaran jenazah sendiri, hingga menambah lahan pemakaman di TPU Keputih. Ini karena antrian di rumah sakit lama, lantaran lambannya pelayanan seiring lonjakan kasus covid-19.

“Bahkan, pemulasaran jenazah ada yang antri sampai 20 jam. Makanya, saya langsung ambil keputusan, khusus untuk warga Surabaya, pemulasaran jenazahnya bisa dilakukan sendiri di TPU Keputih,” kata Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Surabaya, Rabu, 30 Juni 2021.

Menurutnya, Pemkot Surabaya sudah menyiapkan berbagai kebutuhan untuk pemulasaran jenazah, mulai dari menyiapkan modin dan pemandian serta kebutuhan lainnya. Eri bersyukur untuk umat islam, baik dari NU dan Muhammadiyah sudah menyiapkan orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk merawat jenazah itu.

“Teman-teman Dinsos juga sudah menyiapkan semuanya. Alhamdulillah PCNU dan Muhammadiyah juga sudah menyiapkan orang-orangnya, yang mempunyai kemampuan untuk memandikan jenazah itu. Jadi, mulai dimandikan, disalati dan dimakamkan bisa dilakukan di TPU,” katanya.

Sedangkan bagi yang non-muslim, Eri memastikan sudah menyiapkan semuanya, termasuk peti jenazah. Bahkan, ia juga mengaku sudah menyiapkan petugas khusus untuk merawat jenazah laki-laki dan perempuan. “Inilah yang bisa dilakukan untuk warga Kota Surabaya, karena saya tidak rela lah mau dimandikan saja antrinya sampai 20 jam, dan pemulasaran ini nanti melayani 24 jam,” ujarnya.

Selain itu, Eri juga memastikan bahwa Pemkot Surabaya juga menambah lahan pemakaman khusus Covid-19 di TPU Keputih. Eri berharap penambahan lahan pemakaman itu tidak digunakan oleh warga, karena tidak ingin ada korban lagi akibat Covid-19.

“Jadi, ini sifatnya antisipasi, karena kemarin saja yang dimakamkan sesuai protokol kesehatan totalnya sekitar 40 an. Tapi mereka itu ada yang memang pasti Covid-19, dan ada pula yang suspect, gejalanya Covid-19 tapi belum sempat diambil sampelnya sudah meninggal. Sehingga kami tetap memakamkan mereka dengan prokes Covid-19,” kata dia.

Eri mengimbau warga Surabaya sudah waktunya bangun dari tidurnya yang mulai abai terhadap prokes. Kini, kata dia, sudah waktunya memperketat kembali prokes, seiring lonjakan kasus covid-19 di Surabaya terus meroket. “Makanya, saat ini Pemkot Surabaya mengeluarkan semua kemampuannya semaksimal mungkin, untuk membantu masyarakat Surabaya. Kita lakukan semuanya demi warga Surabaya,” katanya. (Amal Insani)

Leave a Comment