SURABAYA, Lingkarjatim.com – Syafiudin Asmoro Anggota DPRD Jawa Timur dari Dapil Madura menyoroti dua permasalahan yang saat sering dikeluhkan oleh masyarakat Madura. Pertama adalah persoalan air bersih, dan kedua adalah persoalan SMA/SMK pasca diambil alih oleh Pemprov.
Terkait persoalan air bersih politisi Partai Gerindra itu mengatakan selalu menjadi keluhan masyarakat madura. Menurutnya di madura sangat sulit mencari sumber mata air bersih. Oleh karena itu ia berkeinginan harus ada sinergi antara Pemkab dan Pemprov.
“Solusinya memang antara Pemkab dan Pemprov harus sinergi untuk mencari solusi permasalahan air bersih di Madura,” ujarnya, Senin (27/11/2017).
Lebih lanjut menurutnya, selama ini kebanyakan masyarakat madura hanya mengandalkan air tadah hujan saja untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu jika musim kemarau tiba masyarakat madura sangat kesulitan mendapatkan air bersih terutama untuk lahan pertanian.
“Kenapa hal itu bisa terjadi? Ya karena memang kurang dapat perhatian serius dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi, sehingga masyarakat yang dirugikan,” imbuhnya.
Sementara terkait peralihan SMA/SMK yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi ia mengatakan sampai saat ini masih banyak keluhan dari masyarakat madura, terutama yang sebelumnya di SMA/SMK tidak ada iuran sekarang malah ada iuran.
“Menurut saya terkait masalah ini Dinas Pendidikan Pemprov Jatim harus melakukan sosialisasi bahwa sekolah tidak boleh menarik iuran kepada anak didiknya, karena Pemprov sudah menyediakan anggaran untuk siswa yang tidak mampu,” tuturnya. (Red)