SUMENEP, Lingkarjatim.com- Banyaknya jalan tikus yang dilalui oleh masyarakat yang hendak mengunjungi wisata Pantai Lombang mendapat respon dari Koordinator Pantai Lombang, Anwar. Menurutnya, adanya jalur tikus itu merugikan pengelola, sehingga pemerintah dituntut menutup jalur itu.
“Itu sangat merugikan pengelola, kemaren pengunjung yang terjaring 4.884 dari sekitar 15.000 pengunjung, 10.000 lebih lewat jalur tikus, seharusnya pemerintah menutup dan memagar jalur tikus itu,” Ungkap Koordinator Wisata Pantai Lombang, Anwar, Jum’at (22/06/2018).
Alih-alih mendapatkan apresiasi, apa yang dikatakan Anwar selaku koordinator Pantai Lombang tentang jalur tikus seharusnya ditutup oleh pemerintah, malah mendapat kecaman, kecaman itu salah satunya disampaikan oleh Anggota DPRD Sumenep yang berasal dari Desa Lombang, H. Masdawi.
“Sangat tidak pantas saya rasa seorang koorinator wisata Pantai Lombang (Anwar) berkata dan menyalahkan pemerintah seperti itu, itu menandakan bahwa dia itu tidak memiliki skill untuk menata dan membuat Pantai Lombang lebih maju dan lebih baik,” Ungkap Mantan Kepala Desa Banraas Pulau Giliyang tersebut, Selasa (26/06/2018).
Lebih lanjut, H. Masdawi memaparkan, sebagai pengelola, alangkah lebih baiknya jika dia menganalisa kekurangan yang ada di Pantai Lombang dan melaporkannya kepada Dispbudparpora untuk diatasi dan diperbaiki.
“Seharusnya dia (Anwar) itu sebagai pengelola punya master plant dan inisiatif untuk memajukan Pantai Lombang, bukan mengeluh dan menyalahkan pemerintah, karena empat tahun dia di Pantai Lombang, tapi sama sekali tidak ada kemajuan, sebagai orang yang tidak memilik skill dibidang wisata, saya rasa dia layak diganti dengan orang yang lebih mampu dan profesional, apalagi retribusi pantai Lombang disinyalir bocor,” Tambahnya.
Anggota Komisi II DPRD Sumenep itu menilai, kecenderungan pengunjung untuk lebih memilih melewati jalur tikus itu disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah harga tiket yang relatif mahal.
“Maklum saja orang yang tau kondisi Pantai Lombang itu masuk lewat jalur tikus, karena tiketnya mahal, tapi Pantai Lombang begitu-begitu saja, kumuh, mau cari tempat duduk yang menyenangkan saja susah,” Tambahnya.
Politisi Partai Demokrat berharap jika tidak mampu dalam mengelola Pantai Lombang, agar pengelolaannya diberikan kepada orang yang lebih mampu dan lebih profesional.
“Kalau pemerintah sudah tidak mampu mengelola pantai lombang menjadi lebih baik, maka sebaiknya pantai lombang itu dipihak ketigakan kepada orang yang ahli dan profesional, agar pantai lombang sebagai icon Sumenep bisa go internasional,” Tukasnya. (Lam)