BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Menindaklanjuti aksi kekerasan yang menimpa salah satu peserta aksi di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) saat kedatangan Menteri Sosial RI, Aliansi Mahasiswa Peduli Kampus UTM melakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat UTM, Senin, (21/08/17).
Kordinator aksi Angga mengatakan, inseden yang menimpa salah satu rekannya yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Madura (AMPM) itu sangat memalukan.
Kata Angga, akibat insiden bentrok tersebut salah satu peserta aksi mengalami cidera patah tulang yang cukup serius.
Kordinator aksi itu menuntut untuk mengembalikan marwah kampus UTM yang dianggap tercoreng dengan terjadinya tindakan sewenang-wenang.
“Pertama segala bentuk kekerasan dan penganiayaan harus diusut tuntas, Rektor dan Ketua Pelaksana PKKMB harus meminta maaf di media sosial, pelaku harus bertanggungjawab secara hukum, dan Rektor harus mendukung penuh dengan pernyataan tertulis secara hukum, ” Ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor UTM Budi Mustiko yang menemui peserta aksi menyampaikan bahwa sebagai orang yang paham hukum apa yang dilihat dan didengarnya akan disampaikan
“Kalau saya di paksa ya saya tidak bisa menjawab, kalau yang dipresentasikan ditujukan ke saya saya jawab sesuai dengan minat dan bakat organisasi mahasiswa,” Ucapnya.
Menurutnya tuntutan mahasiswa itu yang berdemo hanya ditujukan kepada Ketua Pelaksana PKKMB. Oleh karena itu ia telah merinci dan mencatat semua tuntutan peserta aksi.
“Kalau saya dipaksa menjawab kan tidak bisa, makanya nanti saya akan menjembatani semua permasalahan ini,” Tutupnya. (Zan/Lim)