Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 21 Feb 2018 00:24 WIB ·

Alasan Bimtek, Pendemo Tolak Impor Garam Tak Ditemui Anggota DPRD Sampang


Alasan Bimtek, Pendemo Tolak Impor Garam Tak Ditemui Anggota DPRD Sampang Perbesar

Demo tolak inpor garam di halaman DPRD Sampang

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Puluhan mahasiswa menggelar demonstrasi di halaman kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang yang berada di Jalan Wijaya, Kecamatan Kota Sampang, Selasa (20/2/2018). Mereka menyuarakan tolak impor garam dari Australia dan India yang digelontorkan oleh PT Mitra Tunggal Swakarsa melalui pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

Sayangny, tak satupun wakil rakyat yang keluar menemui demonstran. Meski begitu demonstran terus mendesak anggota DPRD keluar bahkan memaksa untuk memasuki ruang kerja para wakil rakyat jika tidak kunjung menemui mereka.

“Wakil rakyat tidak menghargai rakyat. Karena tidak mau menemui. Kami sangat kecewa karena para wakil rakyat lari dari persoalan ini,” tutur korlap aksi, Taufik Hidayat saat berorasi di depan pintu masuk DPRD Sampang.

Menurutnya, Madura merupakan penyumbang terbesar kebutuhan garam nasional, masuknya garam impor dinilai dapat mengusik dan menjadi begal terhadap masyarakat Madura.

“Tahun lalu saja, Madura bisa hasilkan 436.929 ton. Dan saat ini pula di Madura masih terdapat 60 ribu ton garam yang belum tersalurkan. Wakil rakyat harus tolak garam impor,” pintanya.

Merasa sangat kecewa karen tak kunjung ditemui, demonstran meminta bukti surat tugas para wakil rakyat. “Kalau memang ada bimtek mana surat tugasnya,” tegasnya.

Menyikapi itu, Kabag Umum Beny Indra Permana didampingi Kabag Persidangan Sekretariat DPRD Sampang, Jaya Abrianto menyampaikan permohonan maaf kepada para demonstran karena saat ini semua wakil rakyat sedang tidak berada di kantornya.

Menurutnya, mulai dari ketua DPRD hingga anggota sedang menjalani bimtek mengenai peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Surabaya. “Kemarin semua anggota berangkat untuk Bimtek Peningkatan SDM di Surabaya selama tiga hari kedepan. Akan tetapi tuntutan para pendemo tetap kami akan sampaikan kepada pimpinan DPRD,” katanya.

Berkenaan surat tugas, Beny mengaku ada. Akan tetapi pihaknya tidak bisa menunjukan kepada para demonstran karena kegiatan tersebut masih berjalan. Sehingga untuk menunjukan surat tugas itu harus berdasarkan mekanisme yang ada.

“Kami tegaskan surat tugas para wakil rakyat melakukan bimtek itu ada. Untuk menunjukan ke publik itu harus melalui prosedur karena dokumen itu sifatnya dokumen negara dan kami harus berdasarkan perintah pimpinan DPRD. Kami mohon maaf kepada teman-teman pendemo karena belum bisa menemui para wakil rakyat,” pungkasnya. (Hol/Lim)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon Maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL