Menu

Mode Gelap

LINGKAR UTAMA · 10 May 2017 00:54 WIB ·

Ainurrofiq, Aktivis HTI yang Keluar dari Organisasinya


Ainurrofiq, Aktivis HTI yang Keluar dari Organisasinya Perbesar

SURABAYA, LingkarJatim.com -Mantan Aktivis HTI (Hizbut Tahrir Indonesia), Ainurrofiq Al-Amin mengatakan, penyebab dia keluar dari oraganisasi tersebut karena sudah mengetahui dan memahami konsep HTI secara utuh saat dia kuliah di UI (Universitas Indonesia) Jakarta.

“Saya awalnya kuliah di Unair Surabaya, kebetulan disana banyak aktivis HTI. Saya bergaul dengan mereka sehingga saya terpengaruh. Untuk menambah cakrawala, saya pindah ke UI. Disanalah saya semakin tahu bagaimana sebenarnya HTI,” katanya kepada wartawan lingkarjatim.com usai mengisi seminar bertema “HTI Undercover” yang digagas oleh Forum Cangkir Sembilan bertempat di Gedung PWNU Surabaya, Selasa (9/5).

Kata Ainurrofiq, HTI merupakan organisasi politik yang ingin menegakkan khilafah. Ia menjelaskan, konsep Khilafah ialah sistem politik secara dunia sehingga HTI menentang terhadap negara nasional. “Makanya NKRI ditentang oleh mereka karena sudah dianggap negara nasional dan mau diganti dengan Khilafah,” ujar penulis buku “Membongkar Proyek Khilafah HTI” ini.

Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Jombang ini, menghimbau untuk melakukan gerakan berjemaah ala NU berupa istighasah, kajian atau lainnya agar bisa mecegah perekrutan yang dilakukan oleh mereka. Karena menurutnya, sewaktu dia kuliah sangat sepi dengan kegiatan-kegiatan tersebut.

Terkait dibubarkannya HTI, Ia meminta agar para pengikut HTI harus tetap dirangkul, diajak dialog dan jangan sampai dimusuhi.

Sementara itu, menurut Imam Ghazali, pemerintah sudah tepat membubarkan HTI karena sudah bertentangan dengan NKRI. Namun pembubaran itu harus sesuai dengan prosedur. Waktu mendaftar kepada pemerintah mereka mencantumkan Pancasila tapi di AD/ARTnya tidak dicantumkan.

”Secara politik dibubarkan, tapi secara hukum belum. Karena pembubarannya harus melewati pengadilan” tutur Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UINSA ini.

Ia menegaskan, gerakan HTI di dunia selalu gagal, seperti yang terjadi di Jordania, Mesir dan negara lainnya, sehingga HTI disana menjadi Organisasi terlarang. ”Khilafah kalau mengganti pemerintahan sering terjadi pertumpahan darah, itu pernah terjadi pada masa lalu,” ucapnya usai mengisi acara tersebut. (sul/diq)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 1 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Didukung Tokoh dan Ulama, KH Makki Nasir Mantap Maju Ketua PWNU Jatim 

26 July 2024 - 12:46 WIB

Bersumber dari DD, PJU di Desa Banyumas Telan Anggaran Ratusan Juta

26 July 2024 - 10:13 WIB

Pemkab Sidoarjo Janji Jembatan Kedungpeluk Segera Dibangun

24 July 2024 - 19:27 WIB

Meninggal 2023 Lalu, Makam Warga di Sampang Dibongkar

24 July 2024 - 14:41 WIB

Pemecatan Dianggap Diskriminatif, Fathur Rosi Gugat Lima Instansi Sekaligus

23 July 2024 - 13:04 WIB

Pembangunan Taman Desa Banyumas Habiskan Ratusan Juta, Kondisinya Memprihatinkan

23 July 2024 - 08:40 WIB

Trending di LINGKAR DESA