305 Kontainer Isi Limbah Kertas Akan di Reekspor

Khofifah Indar Parawansa

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut ada 305 kontainer limbah bahan baku kertas masih ditahan di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Limbah kertas yang bercampur plastik itu akan di re ekspor kembali ke negara asal, setelah ada koordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Ada 305 kontainer yang tertahan di Tanjung Perak dan potensi untuk di re ekspor. ini akan menjadi PR kami untuk mengkoordinasikan dengan Kementerian KLHK dan kementerian perindustrian,” kata Khofifah, Minggu (21/7/2019).

Khofifah menegaskan, Pemprov Jatim menolak sampah plastik dari negara lain. Oleh karena itu, Khofifah meminta KLHK memberikan solusi agar pabrik kertas di Jatim, yang memberikan kontribusi nasional 23 persen, tidak berhenti beroperasi karena kehabisan bahan baku. 

“Kita semua pasti menolak impor sampah plastik. tetapi kemudian impor sampah kertas yang menjadi bahan baku pabrik kertas itu menjadi tertahan. Oleh karena itu harus segera dicari solusi. supaya industri kertas di Indonesia lebih khusus industri kertas di Jatim, yang menggunakan bahan baku kertas bekas tidak berhenti beroperasi,” katanya.

Menurut Khofifah, penggunaan kertas untuk bahan baku cukup rasional karena untuk menghindari penebangan kayu di Indonesia. Akan tetapi, kata Khofifah, probolem utama dari sampah bekas itu adalah plastik yang terkandung di dalam sampah kiriman, sehingga dikhawatirkan akan mencemari lingkungan.

“Tetapi problem pada saat itu adalah ikutan plastiknya, karena itu ikutan sampah plastik ini harus dipisahkan dari kepentingan, untuk bisa membangun industri kertas kita supaya tetap bisa berlangsung dan kompetibel,” kata Khofifah. (Mal/Lim)

Leave a Comment