2.600 Personel Disiagakan Amankan Nataru di Surabaya, Jamaat Gereja Wajib Pakai Undangan Barcode

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Sebanyak 2.600 personel gabungan TNI/Polri, Linmas, elemen masyarakat, Banser dan ormas, akan disiagakan untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022 di Surabaya. Nantinya mereka akan diterjunkan di gereja dan lalu lintas untuk keamanan sepanjang nataru.

“Kami tidak ingin ada kejadian yang tidak diinginkan, supaya nataru dapat berjalan dengan baik. Makanya, kami persiapkan semua dari awal proses pelaksanaan pengamanan,” kata Kapolrestabes Surabaya, Kombes A. Yusep Gunawan, di Surabaya, Kamis, 18 November 2021.

Pada Nataru 2018 silam, setidaknya ada tiga tempat ibadah gereja di Surabaya terjadi insiden bom bunuh diri. Yakni Gereja Santa Maria Tak Bercela, GKI Diponegoro, dan Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan.

Untuk mengantisipasinya, Yusef mengaku setiap gereja akan dilengkapi dengan fasilitas digital bagi umat, yang hendak masuk saat pelaksanaan Natal. Salah satunya para jamaat nantinya akan menggunakan undangan dan barcode untuk masuk gereja.

“Ini untuk memastikan bahwa yang diundang pihak gereja adalah betul yang hadir, itu juga untuk mengantisipasi potensi-potensi yang tidak diinginkan,” katanya.

Selain itu, Yusep memastikan kegiatan Natal akan terjaga dengan baik, dan juga akan membuat konsep pengamanan ring atau berlapis, serta melakukan upaya pembatasan tertentu. Baik pembatasan dalam upaya PPKM maupun pembatasan dalam rangka mengantisipasi potensi.

“Mulai dengan batas sekat kota maupun batas wilayah lingkungan gereja itu sendiri. Untuk pengaman Tahun Baru 2022, kami mengupayakan pembatasan kerumunan khususnya aktivitas masyarakat,” ujarnya.

Pembatasan aktivitas masyarakat ini, kata dia, untuk menghindari adanya transmisi terkait gelombang ketiga penyebaran covid-19 di Surabaya. Sekaligus memastikan covid-19 terkendali, keamanan tercipta, dan terjadi pemulihan ekonomi.

“Artinya apa, bahwa keberlangsungan daripada keamanan Covid-19 tergantung dari pada masyarakat untuk saling mengingatkan, saling membantu, dan bergotong royong untuk memastikan Surabaya tetap aman dari covid-19 dan berbagai gangguan Kamtibmas,” katanya. (Amal Insani)

Leave a Comment