Warga Giripirno Malang Sulap TPS Jadi Tempat Penghasil Cuan

MALANG, Lingkarjatim.com – Sektor industri kreatif di Indonesia berkembang pesat yang ditunjukkan dengan kontribusinya yang sangat signifikan dalam memajukan perekonomian mulai dari tingkat Desa hingga Nasional. Melalui industri kreatif diyakini akan menjadi solusi ekonomi suatu Negara pasca resesi ekonomi dalam hal menyediakan lapangan pekerjaan, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memelihara vitalitas ekonomi.

Mengacu pada konsep pemberdayaan masyarakat, ada 2 hal yang digunakan di Indonesia yaitu, Pembangunan Masyarakat (community development) dan Pembangunan yang bertumpu pada masyarakat (community-based development). Dengan menggunakan 2 konsep tersebut, pada dasarnya masyarakat dan stakeholder desa sangat berkaitan, yang dimana masyarakat sebagai pihak yang diberdayakan atau sebagai aktor utama dalam pemanfaatan industri kreatif tersebut dan kedua adalah stakeholder atau birokrasi sebagai  pemberi stimulus, pembangkit munculnya semangat dan motivasi dalam mewujudkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Desa Giripurno adalah salah satu desa yang memanfaatkan pengembangan industri kreatif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan meningkatkan perekonomian di Desa Giripurno itu sendiri. Desa ini terletak didaerah kaki gunung Arjuno, dengan ketinggian 600-700 meter diatas permukaan laut dan termasuk kedalam wilayah Kecamatan Bumiaji Kota Batu. Dari potensi alam yang dimiliki, membawa desa ini dikenal dengan Desa Petani dan Peternak.

Kini Desa Giripurno menggunakan model terpadu (Integratif Farming) yang menciptakan terjadinya integrasi antara Pertanian, Peternakan, dan Perikanan. Tentu hal ini juga dapat meningkatkan perekonomian Desa

Salah satu inovasi baru dari Desa Giripurno dalam meningkatkan kesejahteraan atau perekonomian masyarakat ialah dengan dibangunnya Cafe Omah Petruk. Berawal dari lahan kosong yang dijadikan tempat pembuangan sampah oleh masyarakat Desa, café ini hadir atas dasar inisiatif paguyuban RT/RW se Dusun Krajan yang didukung penuh oleh Pemerintah Desa melalui BUMDes.

Kepala Dusun Krajan, Doni Sunanda menjelaskan bahwa tujuan awal dari dibangunnya café ini adalah tak lain untuk merubah sikap masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

”Sebenarnya niat kita itu hanya untuk merubah perilaku masyarakat agar peduli akan kebersihan lingkungan. Selebihnya kalau menghasilkan keuntungan, itu kan bonus” ungkapnya.

Dengan mengangkat konsep pedesaan dan didukung oleh adanya beberapa rumah joglo, membuat café yang terletak diantara hutan bambu ini banyak dikunjungi warga yang rindu suasana asri dan tenang khas pedesaan.

Saat berkunjung ke café ini, pengunjung dapat menikmati menu panganan dan ombenan yang tersedia. Mulai dari camilan seperti tahu walik, lumpia rebung, dan tetelan sampai dengan minuman hangat khas wedang-wedangan. Beberapa menu yang disuguhkan, juga merupakan hasil kerjasama dengan beberapa warga desa. Yang dalam hal ini, Omah Petruk hadir untuk meningkatkan perekonomian warga sekitar dengan memberdayakan hasil kreatifitas warga agar dapat berkembang lebih baik lagi. (*)

Leave a Comment