Mahasiswa PMM Mitra Dosen 2020 FH-UMM Memberikan “Percikan” 9 Nilai Anti Korupsi Kepada Siswa SD Melalui Video Animasi

MALANG, Lingkarjatim.com – Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa Mitra Dosen Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang melakukan pengabdian, salah satu program kerja mereka yakni memberikan pengajaran virtual berkaitan dengan 9 Nilai Anti Korupsi melalui video animasi dan video conference berbasis online. Sabtu (24/10/2020).

Sasaran Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen ini ialah siswa Sekolah Dasar (SD) kelas 4, 5, dan 6 SD Negeri Sumbersekar 02 Dau. Pengabdian tersebut berlangsung dari tanggal 5 – 31 Oktober 2020. 40% siswa Sekolah Dasar diantaranya mengikuti pembelajaran berbasis online dengan video conference melalui aplikasi zoom, mengingat kondisi saat ini pandemic COVID-19 tidak memungkinkan untuk melakukan pembelajaran secara luring(luar jaringan).

Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang beranggotakan 5 orang yaitu Duflitama Astesa, Ganisha Sidiq Pramono, Nanda Dwi Sinta, Rere Yurike, serta Jihad Nur Iman selaku Ketua Koordinator mengatakan pembelajaran daring(dalam jaringan) ini walaupun dilakukan tidak dengan tatap muka harapannya dapat melahirkan siswa-siswi Sekolah Dasar yang mampu menerapkan 9 nilai anti korupsi di kehidupan sehari-hari, diantaranya jujur, peduli, mandiri, disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.

Jihad Nur Iman mengungkapkan, pembelajaran daring ini diikuti 7-8 orang siswa dari masing-masing kelas 4,5, dan 6 dengan teknik belajar virtual selama 40 menit dengan menggunakan aplikasi Zoom, selanjutnya untuk materi video animasi di bagikan melalui grup whatsapp wali murid kemudian siswa-siswi membuat mind mapping dan membuat kesimpulan terkait amanat yang dapat dipetik setelah menonton video animasi tersebut.


“Kelompok Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) Mitra Dosen FH UMM ini membuat video animasi yang salah satunya memuat semua 9 nilai anti korupsi. Video animasi kami buat sendiri menggunakan aplikasi powtoon dan pengisi suara dari video tersebut dari suara kami sendiri. Video animasi pembelajaran lengkap dengan animasi kartun, tulisan, serta backsound sederhana dengan tujuan siswa-siswi Sekolah Dasar tertarik menonton video animasi tersebut dengan antusias dan tidak bosan.“ ujar Ganisha Sidiq Pramono selaku editor video animasi.

Duflitama Astesa menyampaikan bahwa dari kegiatan tersebut akan membuat formulir angket yang nantinya akan di berikan kepada wali murid kelas 4,5, dan 6. Dalam formulir tersebut berisikan kalimat pernyataan yang memuat sikap atau tindakan yang relevan dengan 9 Nilai Anti Korupsi. “Nantinya kami akan melihat hasil dari pengisian angket tersebut apakah siswa-siswi tersebut sudah menerapkan 9 nilai anti korupsi di kehidupan sehari-hari atau tidak, sebab pengisian dilakukan oleh wali murid sehingga kami bisa mengukur sejauh mana kebiasaan sehari-hari siswa-siswi ini di lingkungan keluarga” ungkapnya.

Rere Yurike juga sangat mengapresiasi kepada peserta siswa-siswi SD Negeri Sumbersekar 02 Dau yang telah mengikuti pembelajaran daring dengan sangat antusias. “Sesuai tema pengabdian yang diangkat, kami mengajak adik-adik kelas 4, 5, dan 6 untuk sadar pentingnya nilai-nilai anti korupsi untuk diterapkan sejak dini. Tidak hanya dilakukan di lingkungan keluarga, namun juga di masyarakat,” ajaknya.

Lebih lanjut, Nanda Dwi Shinta menjelaskan bahwa dalam kegiatan tersebut pihaknya sengaja membidik siswa-siswi Sekolah Dasar kelas 4,5, dan 6 untuk memberikan pengetahuan tentang 9 Nilai Anti Korupsi yang disisipkan pada pembelajaran tematik. Mata Pelajaran yang disisipkan satu diantaranya ialah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Subtema “Bersikap berani mengakui kesalahan, meminta maaf, memberi maaf, dan santun sebagai perwujudan nilai dan moral pancasila” .

Pada akhir sesi pembelajaran melalui media zoom yang diikuti juga oleh wali kelas masing-masing, Pak Najib selaku wali kelas 4 SD Negeri Sumbersekar 02 Dau mengucapkan terimakasih kepada para mahasiswa serta mahasiswi yang telah memberikan pemaparan materi dan pembelajaran yang dikemas dengan begitu apik dan menarik. “Korupsi itu tidak hanya dengan jumlah besar saja, namun dari hal-hal kecil disekitar kita atau bahkan dengan diri kita sendiri itu sudah bisa dimaknai dengan korupsi” pungkasnya. (*)

Leave a Comment