BANGKALAN, Lingkarjatim.com – Tak banyak yang mengenal INBIS UTM (Inkubator Bisnis Universitas Trunojoyo Madura), sebuah lembaga yang berada dibawah LPPM (Lembaga Penelitian & Pengabdian Masyarakat UTM, yang berfungsi mencetak mahasiswa-mahasiswa wirausaha.
Aktif sejak 2015 lalu, INBIS UTM secara berkala aktif mencetak mahasiswa wirausaha setiap tahunnya. Sukses membangun budaya wirausaha pada mahasiswa, INBIS UTM mengirim 8 kelompok mahasiswa mengikuti Program Kegiatan Berwirausaha Mahasiswa Indonesia (KBMI).
“Untuk tahun ini ada 8 kelompok yang lolos, sebuah perolehan yang cukup tinggi mengingat sebelumnya dibawah angka tersebut. Terlebih tiap kampus hanya diperbolehkan mengajukan 20 kelompok,” terang Mardiyah Hayati, Ketua INBIS UTM, Minggu (30/5).
KBMI sendiri adalah sebuah program yang dibuat Dirjen DIKTI Kemendikbud, untuk membantu mahasiswa mengembangkan usaha yang sudah dijalani. Sebelum delapan kelompok mahasiswa yang dikirim mengikuti program KBMI pada 2021 ini, terdapat sejumlah kelompok lain pada tahun-tahun sebelumnya.
Menurut catatan INBIS UTM pada tahun 2021 ini, setidaknya terdapat 250 mahasiswa yang aktif berwirausaha. Sayangnya, dari semua itu tak banyak yang berpeluang mengikuti program KBMI. Hal itu mengingat persyaratan program KBMI yakni usaha yang boleh diikutkan KBMI ada usaya yang sudah berproses sedikitnya 6 bulan.
Selain itu, usaha yang dijalani juga harus memiliki multiplayer efek terhadap masyarakat sekitar, dan bermanfaat bagi kehidupan sosial masyarakat. Karena itu, output dari semua ini diharapkan mampu menyelesaikan problem sosial yakni keterbatasan lapangan pekerjaan.
“Kami di INBIS UTM tidak hanya mendampingi mahasiswa saja. Banyak pelaku UMKM yang juga kami bina selama ini. Jika ada masyarakat yang mau bergabung kami persilahkan,” pungkas Mardiyah.(red)
