Buat Dodol Siwalan dan Teh Kelor, Masyarakat Prenduan Antusias Dengan Pengabdian Masyarakat Mahasiswa UTM

SUMENEP, lingkarjatim.com – Sabtu (28/12/2019) hari terlaksananya program unggulan pengabdian masyarakat kelompok 46 Universitas Trunojoyo Madura di desa Prenduan Kabupaten Sumenep. Acara berlangsung selama satu hari dengan di hadiri masyarakat desa prenduan yang melibatkan dari semua dusun.

Konsep diadakannya program unggulan di dusun pangelen ini adalah bentuk kinerja utama pengabdian masyarakat oleh mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) sebagai bentuk kreativitas untuk meningkatkan inovasi dalam pengelolaan buah siwalan yang menjadi buah tani penghasilan dari khas desa Prenduan.

“Kegiatan pembuatan dodol siwalan ini sangatlah unik, kami masyarakat Prenduan khususnya dusun Pengelen merasa sangat bangga dengan hadirnya mahasiswa yang pengabdiab masyarakat dari UTM yang menyajikan inovasi baru dalam mengelola buah siwalan” Ujar Ibu Fatma salah satu penduduk dusun pangelen desa Prenduan.

“Iya, dek. Ini adalah hal baru di dusun ini karena biasanya kami hanya mengadakan dodol itu dari air siwalannya bukan buahnya dek” tambah ibu Karmila yang merasa bangga saat mencicipi hasil kreasi dodol siwalan.

Pelaksanaan penyuluhan ini tidak hanya di hadiri ibu-ibu saja, akan tetapi banyak bapak-bapak yang antusias dengan adanya penyuluhan ini. Penyuluhan ini selain dodol siwalan adalah teh daun kelor. Hal ini menjadi unik karena pada umumnya daun kelor hanya di gunakan sebagai sayur-mayur, tetapi dalam kegiatan ini daun kelor di jadikan teh yang mampu meningkatkan daya tahan tubuh dan sebagai obat lainnya.

“Duh, kok bisa teh terbuat dari daun kelor dek. Ini benar-benar baru di desa ini, terimakasih dek. Ternyata rasanya memang enak juga dek” Heran Bapak Maswi kepala dusun Pangelen.

Setelah begitu banyak pemaparan dan praktik pembuatan dodol siwalan dan teh daun kelor. Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura memberikan penyampaian dengan adanya potensi yang luar biasa ini akan meningkatkan ekonomi masyarakat, apabila hal yang semacam ini bisa disinergikan dengan BUMDES (Badan Usaha Milik Desa) atau menjadi usaha unit personal di masyarakat Prenduan.

“Turut berbangga dengan kegiatan pengabdian adek-adek mahasiswa dari kampus Universitas Trunojoyo Madura yang memberikan pelajaran berharga di desa Prenduan, ini merupakan bentuk peningkatan yang perlu kita syukuri bersama” ungkap Fauzi Luxtagara sebagai Sekretaris desa Prenduan. (*)

Leave a Comment