Menu

Mode Gelap

KESEHATAN · 24 Jun 2020 18:29 WIB ·

5.733 Warga Jatim Terjangkit DBD Sepanjang Tahun 2020


5.733 Warga Jatim Terjangkit DBD Sepanjang Tahun 2020 Perbesar

SURABAYA, Lingkarjatim.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Jawa Timur Herlin Ferliana mengungkapkan, sepanjang 2020, tepatnya pada periode Januari hingga 22 Juni, jumlah masyarakat yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) sebanyak 5.733 orang. Dari total kasus tersebut, 52 orang di antaranya meninggal dunia. Namun demikian, kata Herlin, jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, catatan kasus tersebut menurun drastis.

“Pada 2019 periode Januari hingga Juni, jumlah kasus DBD di Jatim mencapai 16.279 orang dengan angka kematian sebanyak 167 orang,” ujar Herlin dikonfirmasi Rabu (24/6/2020).

Herlin menjelaskan, DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan virus dengue, dan ditularkan melalui nyamuk  aedes aegypti dan aedes albopictus. Nyamuk ini mendapatkan virus dengue sewaktu menggigit atau menghisap darah orang yang sakit DBD, atau yang di dalam darahnya terdapat virus dengue.

Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar ke seluruh tubuh nyamuk, termasuk kelenjar liurnya. Kemudian, bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain, virus akan dipindahkan bersama air liur nyamuk. 

“Virus dengue akan menyerang sel pembeku darah kecil (kapiler), akibatnya terjadi pendarahan dan kekurangan cairan bahkan bisa mengakibatkan syok,” ujar Herlin.

Herlin menambahkan, faktor yang memengaruhi penyebarluasan penyakit DBD di antaranya adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, perilaku masyarakat, perubahan iklim global, dan ketersediaan air bersih. Herlin mengaku, pihaknya telah melakukan upaya-upaya untuk menghentikan penyebaran penyakit mematikan tersebut.

Di antaranya dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk yang melibatkan lintas sektor, seperti tokoh masyarakat, dan masyarakat itu sendiri. Tujuannya agar masyarakat terus melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin, serentak, bermutu, dan berkesinambungan.

Herlin mengaku, pihaknya juga terus memberikan informasi kepada masyarakat untuk segera merujuk atau membawa ke fasilitas kesehatan terdekat, apabila ada anggota keluarga dengan sakit dengan gejala DBD. Di antaranya gejalan demam, yang setelah dua hari tidak turun panasnya, bahkan setelah minum obat penurun panas.

“Kami juga melakukan pemantauan dan penatalaksanaan kasus DBD di fasilitas kesehatan yang merawat penderita DBD. Kabupaten/ kota agar menyiapkan sarana dan logistik pengendalian DBD di wilayahnya,” kata Herlin.

Herlin mengimbau masyarakat untuk bersama-sama melakukan penguatan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3 M Plus secara rutin, minimal satu pekan sekalo. Yakni menguras bak mandi, menutup rapat tempat penampungan air, menyingkirkan atau mendaur ulang barang bekas, plus memberantas larva dan menghindari gigitan nyamuk. (Amal Insani)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jelang Pilkada, PKB Buka Pendaftaran Calon Bupati Bangkalan 2024

24 April 2024 - 17:32 WIB

Peringati HPN 2024, PWI Sidoarjo Bagikan Sembako untuk Warga Terdampak Banjir

24 April 2024 - 17:24 WIB

Halalbihalal dengan Wartawan, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Gaungkan Peduli Lingkungan

23 April 2024 - 19:52 WIB

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Pelantikan ASN Sidoarjo Cacat Prosedur, Sekda : Saya Mohon Maaf

23 April 2024 - 16:15 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL