Urgensi Penggunaan Media Sosial untuk Bisnis Online

Oleh : Ilham Rohman, Novianda Yusnita, Nita Koswara*

KELAKAR, Lingkarjatim.com – Kehidupan manusia selalu dinamis dan tidak pernah lepas dengan perubahan. Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi, dan ilmu pengetahuan, maka perubahan pun terjadi di bidang pemasaran (marketing). Dulu, banyak orang beramai-ramai membuka toko dan gerai di pusat kota untuk menarik pengunjung. Tetapi karena kecanggihan teknologi, pelaku usaha ditawarkan kemudahan yaitu untuk membuka usaha melalui jejaring sosial atau lebih dikenal membuka bisnis online.

Jejaring sosial atau media sosial memiliki pengertian sebagai media untuk bersosialisasi satu sama lain yang dilakukan secara online sehingga memungkinkan interaksi tanpa dibatasi ruang dan waktu. Komunikasi antarwilayah hingga antarnegara lebih mudah. Seluruh informasi dapat terintegrasi dan mudah diakses. Media sosial mulai ramai digunakan dan dikenal masyarakat sejak tahun 2010-an. Namun, saat ini, media sosial sudah menjamur, sebut saja Instagram, Twitter, Line, Whatsapp, Facebook, dan TikTok. Rupanya, tidak hanya generasi muda dan anak millennial saja yang familiar dengan aplikasi ini. Tetapi mulai dari anak-anak hingga orang dewasa sudah mulai mempelajari penggunaan media sosial.

Beberapa waktu belakangan, media sosial sudah ramai digunakan oleh banyak bisnis untuk membantu mempromosikan suatu bisnis. Mulai dari bisnis rintisan, bisnis UMKM, hingga bisnis yang dikelola oleh perusahaan besar hingga multinasional pun menggunakan media sosial sebagai kanal promosinya. Contohnya yang dilakukan oleh Perusahaan ColourPop asal California, Amerika Serikat. Perusahaan ini merupakan perusahaan kosmetik besar yang belakangan melakukan kolaborasi dengan banyak artis dan influencer untuk membantu memperkenalkan merk ColourPop dan meningkatkan penjualan.

Contoh lainnya adalah restoran cepat saji yaitu McDonald’s yang baru-baru ini begitu ramai dibicarakan karena produk terbarunya yaitu BTS Meal. Jauh sebelum menu tersebut diluncurkan, McDonald’s memanfaatkan kanal Instagram BTS untuk membantu mempromosikan, membuat poster dan pengumuman melalui akun Instagram McDonald’s itu sendiri, dan berbagai promosi lainnya. Sehingga, kita dapat melihat sendiri seberapa efektifnya media sosial dalam mengembangkan suatu bisnis, bahkan diterapkan oleh perusahaan-perusahaan besar.

Urgensi penggunaan media sosial untuk bisnis online meningkat di era globalisasi yang sudah ditunjang kemajuan teknologi. Menurut penelitian yang dilakukan oleh We Are Social, pengguna media sosial di Indonesia mencapai 130 juta orang dan waktu rata-rata yang dihabiskan seseorang di jejaring sosial per harinya adalah 3 jam 25 menit. Sehingga, memasarkan produk melalui media sosial membuka kesempatan kita untuk mempromosikan produk kepada jutaan konsumen potensial yang tidak akan terjangkau oleh toko offline.

Bisnis online saat ini menjadi pilihan bisnis yang dipilih oleh banyak masyarakat terutama bisnis UMKM. Dengan membuka bisnis online, si pelaku bisnis tidak perlu menyediakan tempat atau menyewa tempat, tidak perlu memiliki banyak pegawai, tidak perlu menyiapkan biaya untuk dekor toko, dan banyak sekali biaya lainnya yang dipangkas melalui bisnis online. Mengingat tingginya biaya sewa di pertokoan dan biaya gaji karyawan untuk melayani konsumen, akan jauh lebih hemat dan efisien untuk mengawali bisnis melalui jalur bisnis online. Bahkan, saat ini dibuka media e-commerce yang membantu mempromosikan bisnis online seperti media Shopee dan Tokopedia.

Namun, bisnis online tentunya akan sulit diketahui masyarakat karena wujudnya tidak terlihat secara fisik. Untuk mengatasi hal tersebut, maka pelaku bisnis online perlu melakukan strategi untuk mempromosikan usahanya melalui pemanfaatan media sosial secara maksimal. Beberapa manfaat penggunaan media sosial untuk mengembangkan bisnis online, diantaranya :

  • Meningkatkan brand awareness karena konsumen mudah menemukan kita, konsumen mungkin sering melihat iklan kita di media sosial, sehingga ia akan mengenal merk yang kita tawarkan, semakin banyak konsumen menyadari akan merk perusahaan, semakin besar peluang penjualan terjadi.
  • Iklan tidak berbayar, berbeda dengan media konvensional seperti koran, televisi ataupun radio yang bertarif tinggi, iklan di media sosial tidak berbayar sehingga perusahaan atau si pemilik usaha dapat mengalokasikan biaya iklan untuk pengembangan produk dan menghasilkan produk yang lebih baik.
  • Memperluas jaringan. Tidak ada batas untuk mengakses informasi yang sudah terunggah di media sosial, sehingga semua orang bisa saja mengakses produk yang ditawarkan. Bahkan, saat ini sudah ada layanan pengiriman ke seluruh peloksok Indonesia sehingga pangsa pasar yang menjadi target usaha pun melebar. Jaringan di luar pulau agak sulit untuk direalisasikan bagi bisnis yang hanya offline.
  • Menjaga hubungan baik dan kepuasan pelanggan karena dengan sistem bisnis online yang memungkinkan konsumen mengajukan komplain, kritik, ataupun saran dengan mudah, dapat meningkatkan kemampuan perusahaan untuk meningkatkan produk atau layanan kepada konsumen. Dengan demikian, konsumen semakin puas dengan produk usaha tertentu dan hal itu meningkatkan loyalitas konsumen.
  • Memantau kompetitor dengan mudah karena dalam online platform, informasi mudah diakses tanpa batas sehingga pelaku usaha pun dapat memantau apa yang sedang dilakukan oleh kompetitor, promo yang ditawarkan, harga yang ditawarkan, inovasi yang dilakukan, dan bagaimana popularitas kompetitor. Hal ini memacu bisnis untuk semakin meningkatkan kualitas dan inovasi agar bisa mengungguli kompetitor bahkan mengungguli industri tertentu.

Namun, penggunaan media sosial belum tentu berhasil tanpa adanya perencanaan dan strategi yang matang dari perusahaan. Salah satu alternatif perencanaan adalah menggunakan Teknik Bulls Eye, yaitu teknik yang dikembangkan oleh Gabriel Weinberg dan Justin Mares dalam buku berjudul Traction untuk memetakan strategi pemasaran di media sosial. Beberapa langkah yang ditawarkannya, yaitu :

Brainstorming yaitu aktivitas di mana pemilik usaha menganalisis potensi setiap media sosial, menganalisis kelemahan dan keunggulan masing-masing media sosial yang ada saat ini, melakukan pengamatan dan analisis mengenai masing-masing media sosial. Di tahap brainstorming, perusahaan membuat hipotesis mengenai penggunaan media sosial tertentu.

Rank yaitu mulai mengelompokkan media sosial tersebut ke dalam tiga kategori. Kategori pertama adalah inner circle yaitu media sosial yang terasa paling menarik. Kategori kedua adalah potential yaitu media sosial yang mungkin berhasil tetapi tidak terlalu menjanjikan. Kategori ketiga adalah long-shot yaitu media sosial yang memerlukan waktu lama untuk mengaplikasikan ide di tahap brainstorming.

Tahap berikutnya adalah prioritize yang berfokus pada kategori inner circle dengan menyediakan minimal tiga media sosial yang layak untuk diuji coba. Tahap test adalah tahap untuk mengetahui mana sosial media yang akan menjadi kanal utama dalam mempromosikan produk. Eksperimen dilakukan bersamaan dan menguji hasilnya untuk mendapatkan keputusan yang matang. Tahap terakhir adalah focus on yaitu mulai mengarahkan usaha dan sumber daya untuk menunjukkan daya tarik produk ke satu media sosial tersebut.

Sehingga, dengan demikian perusahaan dapat mengeksekusi strategi penggunaan media sosial untuk membantu meningkatkan bisnis online yang dirintisnya. Namun, dalam melakukan eksekusinya pun, perusahaan perlu mempertimbangkan beberapa aspek seperti menjaga etika dan moral dalam setiap iklan yang ditayangkan, memilih brand ambassador sesuai dengan konsep produk dan memilih dengan hati-hati, melakukan analisis cost and benefit untuk mengetahui strategi yang menguntungkan perusahaan secara finansial, dan memastikan bahwa produk yang ditampilkan tidak mencuri ide produk orang lain karena dapat merusak nama baik perusahaan bahkan terjerat kasus pidana.

Dapat disimpulkan, bahwa saat ini di Indonesia pun, bisnis online semakin banyak bermunculan di masyarakat. Ditambah dengan situasi pandemi yang menyebabkan terjadi perampingan di perusahaan besar, bekerja dari rumah, dan menambah pengangguran, banyak masyarakat mulai berinovasi untuk membuat bisnis online yang modalnya rendah, caranya mudah dan sederhana, tetapi hasilnya menjanjikan. Untuk bisa unggul di suatu bisnis online, inovasi, produk, dan layanan memang penting untuk diutamakan. Tetapi proses pemasaran untuk membantu memperkenalkan produk kepada masyarakat pun tak kalah pentingnya di dunia bisnis.

Cara promosi yang saat ini paling efektif dan efisien adalah penggunaan media sosial seperti Instagram dan TikTok. Selain biayanya murah, juga mudah diakses oleh masyarakat sehingga bisa memperluas pangsa pasar. Bisnis online yang dirintis dengan memanfaatkan media sosial sebagai kanal promosi dapat menjadi bisnis yang menjanjikan. Yu mari kita manfaatkan kemajuan teknologi untuk mulai berbinis dan memaksimalkan kreatifivitas kita dalam menjalankan bisnis!

*Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Malang

Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Leave a Comment