Menu

Mode Gelap

KELAKAR · 8 Jul 2020 08:35 WIB ·

Saat Para Nakes Berguguran, New Normal Life Terus Digulirkan


Saat Para Nakes Berguguran, New Normal Life Terus Digulirkan Perbesar

Oleh: Siti Nurul hidayah, S.Si*

KELAKAR, Lingkarjatim.com – Menjadi nakes di saat masa pandemi covid 19 yang belum kunjung berakhir ini memiliki resiko yang cukup tinggi. Para nakes harus berusaha menjamin diri mereka masing-masing di tengah tugasnya harus berhadapan dengan masyarakat yang terpapar covid-19. Sebagaimana banyak diberitakan telah banyak para nakes berguguran menjadi korban virus ini.

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur mencatat sebanyak 175 tenaga medis positif terinfeksi Covid-19.(kompas.com, 16 Juni 2020)
Kemudian juga ramai diberitan kejadian kisah pilu satu keluarga di Sampang, tiga orang anggota keluarganya meninggal berturut-turut. Keluarga tersebut terdiri dari ayah seorang perawat puskesmas dan ibu seorang bidan. Sedangkan anaknya adalah seorang dokter. Bahkan menantunya yang juga seorang dokter serta cucunya ikut terpapar virus corona sehingga harus menjalani isolasi perawatan.

Akibat kejadian itu puskesmas kedungdung ditutup selama sepekan karena ada 7 orang kesehatan yang ada di dalam kantor tersebut reaktif covid-19 hasil rapid tes. (jatim.suara.com, 15 juni 2020)
Sampai saat itu tercatat di Kabupaten Sampang, ada tujuh Puskesmas memberlakukan penutupan sementara.(tribunmadura.com, 3 juli 2020)

Lalu berita terakhir yang penulis temui, Pelayanan Puskesmas Banyuanyar Kabupaten Sampang, Madura juga ditutup sementara (jatim.tribunnews.com, 6/7/2020). Karena terdapat tujuh tenaga Kesehatan puskesmas tersebut terpapar covid-19.

Hal ini menambah panjang deretan nakes yang menjadi korban virus ini baik di wilayah Sampang khususnya maupun di Jawa timur secara luas.

Namun di tengah makin bertambahnya korban covid-19 di kalangan nakes ini, melihat situasi di masyarakat seakan tidak ada suatu hal yang mengkhawatirkan pada masa pandemi ini.

Masyarakat menjalani aktivitas sehari-hari seperti biasa. Apalagi bagi mereka yang harus menjadi tulang punggung dalam keluarga, tidak ada hal yang lebih mengkhawatirkan di benak mereka selain tidak bisa memberi makan keluarganya.

Untuk kebutuhan masyarakat dalam aktivitasnya mencari nafkah keluar rumah memang tidak bisa dihindari karena tidak ada jaminan bagi mereka  berupa pememuhan kebutuhan pokok sehari-sehari untuk bertahan hidup.

Tapi yang lebih memprihatinkan lagi adanya penyikapan di masyarakat tentang adanya konspirasi virus corona ini. Tidak jarang pemahaman yang berkembang di masyarakat bahwa virus corona ini hanya buatan pihak tertentu yang hanya mengambil keuntungan semata.

Ada ketidakpercayaan di kalangan masyarakat tertentu terhadap keberadaan virus ini. Karena berkembang kesalahpahaman masyarakat pada pihak tenaga medis khususnya di sejumlah daerah. Apalagi jika orang yang terpapar covid-19 ini berupa orang yang tanpa gejala sehingga masih bisa menjalankan aktivitasnya tanpa ada keluhan. Sedangkan potensi bisa menularkan kepada orang lain tidak begitu dirasakan. Sehingga anjuran untuk tetap di rumah atau dengan isolasi mandiri tidak begitu diindahkan.

Menyikapi hal semacam ini, menunjukkan bahwa edukasi kepada masyarakat tentang wabah virus ini memang harus terus menerus dilakukan dan merata di setiap daerah dan semua kalangan. Agar tidak ada kesimpangsiuran tentang kejadian-kejadian yang berhubungan dengan wabah covid-19 ini. Termasuk juga dalam mengatasi masyarakat awam yang masih memandang remeh  terhadap penyakit akibat penularan virus ini.

Sedangkan wacana menjalani kehidupan normal baru (new normal life) terus digulirkan di masyarakat, meskipun beberapa kalangan memandang belum ada kesiapan untuk di Indonesia karena adanya kurva korban covid yang belum melandai. Maka dengan tetap selalu memperhatikan protokol kesehatan berupa selogan 3M yaitu menggunakaan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak, meski belum tentu ada jaminan bebas dari penularan covid ini. Namun diharapkan bisa sebagai salah satu upaya ikhtiar untuk meminimalkan potensi tertular dari virus  ini.

Dengan demikian di saat kehidupan kenormalan baru terus berjalan. Dan para nakes yang menjadi pihak yang membantu di garda terdepan dalam melayani masyarakat khususnya para pasien yang terkonfirmasi covid-19.

Maka pihak pemangku kebijakan perlu melakukan peran pentingnya yang terus menerus dilakukan.
Pertama, selalu memastikan adanya jaminan keselamatan bagi para nakes di tengah tugas yang beresiko tinggi ini. Dengan menyediakan segala perlengkapan yang dibutuhkan tanpa ada kendala, baik di puskesmas, rumah sakit, maupun di tempat-tempat pelayanan kesehatan para korban covid.

Kedua, edukasi yang massif terus dilakukan di tengah-tengah masyarakat secara meluas. Disertai ada komitmen yang tegas dari jajaran pemerintah atau aparat dalam memberlakukan kebijakan-kebijakan yang berhubungan dengan pencegahan wabah virus ini. Disamping, pemerintah juga harus mengupayakan adanya jaminan perlindungan bagi masyarakat yang terkonfirmasi virus ini baik pada dirinya maupun pada keluarganya.

Ketiga, senantiasa ada kerjasama yang baik antara pemangku kebijakan dengan pihak medis dalam upaya mengatasi makin meningkatnya virus yang menular ini. Sehingga bisa seiring sejalan dalam memberikan layanannya yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Semoga wabah covid-19 ini bisa segera berlalu. Agar masyarakat bisa menjalani kehidupannya dengan benar-benar dalam kondisi normal yang nyata.

*Penulis adalah Guru SMA 3 Sampang dan Pemerhati Masyarakat

Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

12 Pelajar Asal Madura Berhasil Lulus di Universitas Al Ahgaf Tarim, Berikut Kesan dan Pengalamannya

1 June 2024 - 12:38 WIB

BURUNG GOSONG KAKI MERAH DARI SAOBI, MADURA

12 May 2024 - 06:26 WIB

BELANGKAS YANG SETIA: JAGALAH KESETIAANNYA

12 May 2024 - 06:20 WIB

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphure Abboti) : Satwa Endemik Pulau Masakambing – Sumenep Yang Kini Tercancam Punah

21 March 2024 - 12:39 WIB

Kerupuk Teripang ‘Rung-terung’ dan ‘blonyo’: Sisa Kearifan Tradisional Madura?

6 March 2024 - 07:58 WIB

Potensi Keracunan Makanan Pada Saat Udara Panas dan Perlindungan Pada Anak-anak Sekolah

9 October 2023 - 13:13 WIB

Trending di KELAKAR