Oleh: Amaylia Indri*
KELAKAR, Lingkarjatim.com- Pelayanan Publik saat ini merupakan hal yang diperlukan adanya inovasi pelayanan sehingga dapat bekerja secara efektif. Terlebih lagi di masa pandemic seperti ini. Layanan public memiliki beberapa macam ruang lingkup seperti pendidikan, kesehatan, pekerjaan, sumber daya, pariwisata, dan masih banyak lagi.
Dari berbagai ruang lingkup Pelayanan Publik, kita akan mengambil contoh, salah satunya
Pelayanan Publik di bidang Kesehatan yang berada di Kabupaten Tulungagung. Baru-baru ini tulungagung meluncurkan program SIKESTA yaitu System Informasi Kesehatan yang terintregasi. Program ini dibuat guna menjadi layanan informasi kesehatan masyarakat Tulungagung sehingga mempermudah petugas kesehatan untuk membantu perekapan informasi kesehatan masyarakat. Pengaksesannya pun cukup mudah, cukup dengan mengetik nama dan alamat, maka informasi yang dibutuhkan akan muncul. Sayangnya, masyarakat hanya bisa mengakses sebatas untuk Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Namun program ini cukup banyak membantu karena biaya yang dikeluarkan lebih murah.
Inovasi yang menggunakan teknologi ini cukup sukses karena dapat membantu petugas kesehatan dalam pembuatan laporan yang jika dilakukan secara manual akan menimbulkan boros kertas, tenaga petugas, dan biaya yang akan sangat merepotkan dalam pelayanan kesehatan. Maka dari itu, pembuatan SIKESTA merupakan jawaban dari persoalan tersebut.
Pelayanan kesehatan yang kedua adalah penggratisan layanan pemeriksaan Covid-19, baik berlaku untuk Rapid-Test maupun test PCR bagi masyarakat Tulungagung yang membutuhkan untuk kepentingan pekerjaan, sekolah maupun bepergian jauh. Pelayanan kesehatan ini sudah dibuat sejak bulan Juli 2020 lalu. Namun sasaran yang ditujukan hanya berlaku untuk masyarakat Tulungagung saja. Masyarakat luar Tulungagung dapat memanfaatkan layanan ini dengan persayaratan membawa surat rujukan dari Rumah Sakit daerah asal yang bekerja sama dengan Rumah sakit di daerah Tulungagung (RSUD Dr. Iskak). Informasi ini disampaikan tim Promosi Kesehatan Rumah Sakit secara terbuka dengan melalui Media Sosial atau selebaran yang disebar ke puskesmas dan fasilitas umum serta penyampaian secara langsung. Meninjau dari peningkatan layanan kesehatan ini, masyarakat meresponnya dengan baik. Menurut Bagian Informasi dan Pemasaran salah satu Rumah Sakit di Tulungagung (RSUD Dr. Iskak) rata-rata terdapat 60-70 masyarakat Tulungagung yang memeriksa diri di Poli Covid-19.
Dari pernyataan diatas, kita dapat menyimpulkan bahwa Pelayanan Kesehatan di Tulungagung sudah cukup baik untuk masyarakat Tulungagung sendiri, karena peningkatannya dalam penyampaian informasi kesehatan serta layanan pemeriksaan covid-19 di era pandemic seperti ini. Pelayanan public harusnya mampu memberi manfaat kepada masyarakat. Berhasil atau tidaknya suatu layanan public bisa dinilai dari kualitas kinerja pelayanan yang dapat memberi manfaat yang layak pada masyarakat terlebih lagi di masa pandemi yang sangat bergantung pada fasilitas kesehatan.
*Penulis Amaylia Indri Astuti Universitas Muhammadiyah Malang, Prodi Akuntansi
Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.