Menu

Mode Gelap

KELAKAR · 11 Jan 2021 14:29 WIB ·

Kekompakan Rakyat Indonesia dalam Menghadapi Pemulihan Pandemi Covid-19


Kekompakan Rakyat Indonesia dalam Menghadapi Pemulihan Pandemi Covid-19 Perbesar

Oleh: Rian Khosy Riswanda*

KELAKAR, Lingkarjatim.com – Setelah setahun lebih menhgadapi pandemic kini salah satu metode penyembuhan vaksin dan plasma telah ditemukan, namun sebelum mengetahui lebih lanjut mari kita teliti lebih dalam terlabih dahulu. Vaksin merupakan zat atau substansi yang berfungsi membantu tubuh melawan penyakit tertentu. Tubuh yang sudah divaksin akan membentuk antibodi terhadap virus tertentu. Karena itu, vaksinasi sangat penting agar tubuh bisa melawan penyakit tertentu.

Lalu, bagaimana cara vaksin bekerja setelah dimasukkan pada tubuh? Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenriset/BRIN) lewat unggahan di akun Instagram pada Selasa (8/12) menyebutkan, vaksin yang sudah diberikan akan melatih tubuh untuk membentuk kekebalan terhadap penyakit. Vaksin yang dibuat dari virus yang dilemahkan akan membantu tubuh mengenali virus asli dan melatih sistem imun untuk melawannya. Mikroba yang terkandung dalam vaksin akan berperan sebagai antigen. Zat ini akan merangsang sistem imun tubuh agar menghasilkan antibodi yang bisa melawan suatu penyakit. Jika terpapar virus, tubuh bisa segera memproduksi limfosit atau antibodi yang diproduksi imun tubuh. Antibodi tersebut kemudian akan menyerang virus tersebut. Virus akan dihancurkan atau dinetralisasi oleh antibodi.

Perbedaan vaksin dan plasma
Selama ini, masih banyak masyarakat yang belum paham akan kegunaan plasma darah pasien yang telah dinyatakan sembuh atau negative dari covid-19, Menurut juru bicara Satgas Covid-19 Rumah Sakit UNS Tonang dwi Ardyanto, plasma konvalsen sudah dikenal sejak lama sebagai sebuah metode terapi. Tonang mengatakan terapi tersebut berlandaskan pemahaman bahwa seorang pentintas infeksi, setelah sembuh akan membentuk antibody dalam tubuhnya
“Anti bodi tersebut akan disimpan dalam plasma orang yang terpapar, dengan begitu kita dapat membantu pasien yang telah terpapar namun belum mempunyai antibody, sederhananya harapan dari masuknya plasma darah tersebut akan mengajari tubuh pasien yang terpapar untuk mengenali virus yang akan menyerang”. Namun dibalik keunggulan antara Vaksin dan Plasma darah tersebut membuat saya berfikir akan budaya masyarakat Indonesia yang kental akan gotong royong, telah terbukti di setiap bencana yang telah terjadi di indonesia ini tidak satupun daerah yang tidak dapat pertolongan dari sector non-pemerintah, setiap elemen selalu turut membantu dalam memenuhi kebutuhan.

Begitu juga dengan bencana pandemi yang kita hadapi sekarang , Mengutip dari Mardigu wowiek (pengguna dan pendonor vaksin) di youtubenya berkata selagi menunggu datangya vaksin di Indonesia rumah sakit butuh pengobatan yang sesegara mungkin dan itu hanya bisa di dapatkan dari plasma darah pasien covid-19. Apabila +-600.000 pasien yang sembuh ini memberikan plasma nya ke +-800.000 yang terpapar sudah bisa dibayangkan bagaimana dampak nya yang akan terjadi kesembuhan di Indonesia akan menjadi lompat grafiknya.
Kesimpulan nya ialah, seharusnya warga indonesia sadar akan kentalnya budaya gotong royongya yang telah diterapkan sejak jaman luhur dengan begitu global pandemic ini segera berakhir.

*Penulis adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang

Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis.

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 3 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

12 Pelajar Asal Madura Berhasil Lulus di Universitas Al Ahgaf Tarim, Berikut Kesan dan Pengalamannya

1 June 2024 - 12:38 WIB

BURUNG GOSONG KAKI MERAH DARI SAOBI, MADURA

12 May 2024 - 06:26 WIB

BELANGKAS YANG SETIA: JAGALAH KESETIAANNYA

12 May 2024 - 06:20 WIB

Kakatua Jambul Kuning (Cacatua sulphure Abboti) : Satwa Endemik Pulau Masakambing – Sumenep Yang Kini Tercancam Punah

21 March 2024 - 12:39 WIB

Kerupuk Teripang ‘Rung-terung’ dan ‘blonyo’: Sisa Kearifan Tradisional Madura?

6 March 2024 - 07:58 WIB

Potensi Keracunan Makanan Pada Saat Udara Panas dan Perlindungan Pada Anak-anak Sekolah

9 October 2023 - 13:13 WIB

Trending di KELAKAR