Fungsi Audit Kinerja Manajerial

Oleh : Rian Khosy R*

KELAKAR, Lingkarjatim.com – Dalam sebuah organisasi kinerja manajerial merupakan hal yang penting dalam manajemen secara keseluruhan, hal ini dikarenakan kinerja manajerial yang baik dapat menjadi suatu ukuran keberhasilan manajemen untuk mencapai tujuannya. Kinerja manajerial juga bisa menjadi nilai tambah dalam mencapai peningkatan yang dapat diraih dalam suatu manajemen.

Sebuah perusahaan atau organisasi, sebuah kesalahan adalah hal yang sering terjadi. Kesalahan ini bisa terjadi di semua tingkatan dan juga dalam semua sisi, salah satunya didalam sistem manajemen itu sendiri. Kesalahan bisa menjadi sebuah sumber pembelajaran bagi setiap perusahaan atau organisasi, namun dalam beberapa hal, kesalahan tersebut bisa dihindari sejak dini dan menghindarkan sebuah perusahaan untuk mengalami masalah yang lebih besar dari yang mereka bisa hadapi. Berikut ini adalah beberapa jenis kesalahan dalam sistem manajemen yang sering terjadi. Dengan mengenali kesalahan-kesalahan yang umum terjadi, diharapkan para manajer atau para pemegang kebijakan bisa mengantisipasinya sejak dini.
• Kurang mendengarkan keluhan,nasehat atau kritik dari karyawan, karena yang bisa menilai kinerja manjer secara langsung salah satunya ialah karyawan atau bawahan manajer itu sendiri
• Tidak memahami hal motivasi yang mendorong team nya, karena tidak semua team yang mau bekerja berdasarkan penghasilan ada juga yang sedang menimba ilmu dll
• Kurangnya riset melakukan analisa tren terkini sehingga membuat suatu produk atau jasa tidak diminati lagi.

Untuk lebih memaksimalkan hasil kinerja manajerial tentu sangat diperlukannya pengendalian. Pengendalian dilakukan oleh seorang pimpinan yang disebut dengan manajer. Seorang manajer yang baik ialah manajer yang mengerti konsep tentang kinerja manajerial serta dapat menerepkannya dengan baik dan juga mempertanggung jawabkannya.
Menurut Kornelius Harefa (2008 :17) pengertian kinerja manajerial adalah sebagai berikut :
“Kinerja manajerial adalah kemampuan atau prestasi kerja yang telah dicapai oleh para personil atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, untuk melaksanakan fungsi, tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjalankan operasional perusahaan”.

Seseorang yang memegang posisi manajerial diharapkan mampu menghasilkan kinerja manajerial yang berbeda dengan kinerja karyawan. Pada umumnya kinerja karyawan bersifat konkrit, sedangkan kinerja manajerial bersifat abstrak dan kompleks. Manajer menghasilkan kinerja dengan mengarahkan bakat dan kemampuan, serta usaha beberapa orang lain yang berada dalam daerah wewenangnya .

Berikut adalah beberapa aspek yang perlu di perhatikan oleh auditor:

  1. Kinerja Perencanaan (Planning)
    Kinerja perencanaan yaitu kemampuan dalam penentuan kebijakan dan sekumpulan kegiatan untuk selanjutnya dilaksanakan dengan mempertimbangkan kondisi waktu sekarang dan yang akan datang. Perencanaan bertujuan untuk memberikan pedoman dan tata cara pelaksanaan tujuan, kebijakan, prosedur, penganggaran dan program kerja sehingga terlaksana sesuai dengan sasaran yang telah ditetapkan.
  2. Kinerja Investigasi (Investigating)
    Kinerja investigasi yaitu kemampuan dalam mengumpulkan dan menyampaikan informasi untuk catatan, laporan dan rekening, mengukur hasil, menentukan persediaan, serta analisis pekerjaan.
  3. Kinerja Evaluasi (Evaluating)
    Kinerja evaluasi yaitu kemampuan dalam menilai dan mengukur proposal, kinerja yang diamati atau dilaporkan yang meliputi penilaian pegawai, penilaian catatan hasil, penilaian laporan keuangan, dan pemeriksaan produk.
  4. Kinerja Pengawasan (Monitoring)
    Kinerja pengawasan yang dimaksud adalah kemampuan dalam memberikan pengarahan, memimpin dan mengembangkan bawahan, membimbing, melatih, dan menjelaskan peraturan kerja pada bawahan, menjelaskan tujuan kerja dan menangani keluhan pegawai.
  5. Kinerja Pengaturan Staf (Staffing)
    Kinerja pengaturan staf yang dimaksud adalah kemampuan untuk mempertahankan angkatan kerja yang ada pada bagian anda, melakukan perekrutan pegawai, mewawancarai mereka dan memilih pegawai baru, menempatkan pada bagian yang sesuai, mempromosikan dan memutasi pegawai.
  6. Kinerja Negosiasi (Negotiating)
    Kinerja negoisasi, yaitu kemampuan dalam melakukan pembelian, penjualan atau melakukan kontrak untuk barang dan jasa, menghubungi pemasok dan melakukan tawar menawar dengan penjual, serta tawar menawar secara kelompok.
  7. Kinerja Perwakilan (Representating)
    Kinerja representasi yang dimaksud adalah kemampuan dalam menghadiri pertemuan-pertemuan dengan perusahaan lain, dan ditujukan untuk mampu mepromosikan tujuan perusahaan.

Setelah memiliki aspek-aspek yang mumpuni, selanjutnya perusahaan harus melakukan apayang sudah di rekomendasikan oleh auditor . Seperti pada PT.BEI, perusahaan tersebut telah memiliki straregi berpedoman kepada ISO 22301:20112 dan juga berkomitmen untuk melakukan BCMS (Bussines Continuity Management System) dengan hal tersebut para direksi akan dengan mudah berinteraksi kepada seluruh divisi. Dengan begitu PT.BEI tidak perlu panic karna menjadikan perusahaan lebih proaktif dalam menganalisa kemungkinan kondisi yang akan menghambat perusahaan.

*Penulis Adalah Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang prodi akuntansi

Tulisan ini adalah kiriman dari pembaca, isi tulisan ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab penulis.

Leave a Comment