GRESIK, Lingkarjatim.com – Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Gresik menginstruksikan Panitia pengawas dijajaran kecamatan untuk melakukan audit hasil coklit jelang 2 hari terakhir, tepatnya pada tanggal 12 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 13 agustus 2020.
Peroses audit hasil coklit tersebut dilakukan serentak oleh pengawas dijajaran kecamatan serentak 18 kecamatan tanpa terkecuali dan dua kecamatan kepulauan yakni Sangkapura dan Tambak. Berawal dari banyaknya temuan pelanggaran pada audit yang pertama dilakukan bawaslu yang menghasilkan 13 saran perbaikan di masing-masing kecamatan.
Dalam proses audit kedua Bawaslu Gresik tidak hanya mengintruksikan jajaran di kecamatan, tetapi jajaran ditingkat kabupaten juga ikut andil mengaudit hasil coklit jelang berakhirnya tahapan pada tanggal 13 agustus 2020 ini.
“Benar saja, kami masih menemukan banyak rumah yang belum di coklit di Kecamatan Manyar, diantaranya perumahan GSP, GKB jln. Magetan dan juga Jln Besuki dengan uji petik masing-masing 8 rumah,” Ujar Syafi’ Jamhari Kordiv PHL Bawaslu Kabupaten Gresik.
Dia melanjutkan, di kecamatan Ujungpangkah ada 5 rumah berisi 16 pemilih tersebar di tiga desa dan masing-masing satu rumah ditemukan di kecamatan Wringinanom, dan Duduksampeyan.
Disamping kecamatan yang ditemukan rumah tidak dicoklit diatas Bawaslu Gresik beserta jajaran dibawa juga temukan ratusan stiker A.A.2-KWK tidak sesuai prosedur pengisian coklit seperti tidak ditulis tanggal, nama pemilih baru, dan juga stiker yang belum ditempel melainkan disimpan pihak rumah, hal itu menandakan tidak dilakukan penyandingan KK pada proses coklit oleh petugas.
Ketua bawaslu Gresik, Moh. Imron Rosyadi menyayangkan adanya temuan-temuan jelang berakhirnya tahapan coklit ini mulai dari temuan pemilih yang belum didata sampai stiker A.A.2-KWK yang tidak sesuai juknis.
“Tindak lanjutnya kita saran perbaikan berupa coklit ulang di wilayah-wilayah yg sudah diberikan saean perbaikan oleh kecamatan ke-bawaslu Gresik,” Pungkasnya. (M Kudhaifi)