Nama Siswa Terdaftar di Dua Lembaga Sekolah Berbeda, Begini Tanggapan Kacabdin Bangkalan

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Bangkalan, Mustakim.

Bangakalan, Lingkarjatim.com,- beberapa waktu yang lalu, Direktur CIDe Ahmad Annur meminta Dewan pendidikan Bangkalan untuk dibubarkan karena dianggap tidak bekerja dan hanya menghabiskan anggaran semata.

Salah satu alasannya karena dianggap membiarkan adanya praktek Mark up siswa yang diduga dilakukan oleh beberapa lembaga pendidikan yang ada di kabupaten Bangkalan serta permasalahan lain tentang pendidikan yang masih terjadi hingga saat ini.

Beberapa waktu yang lalu mencuat kepermukaan bahwa ada salah satu siswa Madrasah Aliyah Darussalam Pakong Modung ditemukan terdaftar disekolah SMK Darussalam Geger dalam waktu yang bersamaan, bahkan hal tersebut sempat ramai diperbincangkan di media sosial facebook.

Walaupun yang terungkap ke permukaan adalah lembaga sekolah yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Jawa Timur, namun Ahmad Annur meyakini hal tersebut juga terjadi di lembaga pendidikan lain dibawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan.

“Saya yakin itu terjadi di banyak lembaga termasuk lembaga pendidikan dibawah naungan Dinas pendidikan kabupaten Bangkalan, hanya belum apes aja,” ucapnya kepada media Lingkarjatim.com.

Tidak tanggung-tanggung siswa yang mencuat diketahui terdaftar di dua lembaga tersebut sebanyak delapan orang.

Setalah di konfirmasi, kepala sekolah MA Darussalam Nurus Salam membenarkan adanya hal tersebut namun dirinya mengaku sudah selesai dan tidak ada masalah.

“Tidak ada masalah, sudah dikeluarkan,” tuturnya mengkonfirmasi hal tersebut, Sabtu (04/03/23) lalu.

Begitupun kepala sekolah SMK Darussalam Geger Abdur Rohman saat dikonfirmasi perihal nama siswa MA Darussalam Pakong yang Terdaftar di SMK Darussalam Geger membenarkan hal tersebut.

Namun Abdur Rohman mengatakan bahwa hal tersebut terjadi dikarenakan keteledoran operator sekolah.

“Iya benar, Opera salah input, tidak hanya sekolah kami, sebelumnya data saya juga masuk di sekolah lain, tapi kita koordinasi antar operator atau ke kepala sekolah,” ucapnya seraya menjelaskan bahwa hal tersebut sudah selesai dan sehingga tidak ada masalah karena siswa yang ditemukan terdaftar di dua lembaga tersebut sudah di keluarkan.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) Jawa Timur di Bangkalan Mustakim mengatakan bahwa dirinya mengaku sudah mengontrol perihal data siswa di lembaga sekolah yang ada dibawah naunganya.

“Kami di cabdin selalu mengontrol, Kami sudah mengerahkan pengawas sekolah untuk mengecek data tersebut, Semua sudah online dan digital InsaAlalh nanti bisa diketahui klo ada yg data yang bermasalah,” ucapnya Senin (06/03/23).

Dirinya juga mengaku akan melakukan cek langsung ke sekolah perihal temuan tersebut.

“Kami bersama tim dapodik akan periksa ke sekolah yang bertanggung jawab tentang data tersebut,” tuturnya.

Bahkan dirinya mengaku sudah menghimbau kepada kepala sekolah agar tidak bermain-main tentang data.

“Kepala sekolah sejak awal sudah kami kumpulkan sudah kami berikan pemaham tentang Dapodik, ketika ada kesalahan seperti ini ya ini masuk dari bagian evaluasi,” pungkasnya seraya izin tidak bisa memberikan konfirmasi lebih lanjut karena karena masih mengikuti bimtek.

Leave a Comment