Surabaya, Lingkarjatim.com,- Puluhan aktivis Gelora Melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Gubernur Jawa Timur Rabu, (06/10/21).
Aksi tersebut terkait tata kelola dana hibah Pemprov Jatim yang dianggap buruk.
Ahmmad Annur koordinator aksi mengatakan bahwa hal tersebut terbukti dengan adanya realisasi dana hibah yang tidak jelas peruntukannya.
“Bahkan yang selalu terjadi dari tahun ke tahun penggunaan dana hibah tidak dilengkapi dengan SPJ,” tulis Ahmad Annur melalui rilisnya.
Dirinya juga merinci bahwa setiap tahun terulang dana hibah yang tidak dilengkapi dengan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ).
“Pada tahun 2019 sebesar 2,9 Triliun dana
hibah yang tanpa SPJ dan 2020 ini sebesar 1.6 Triliun dana Hibah tanpa SPJ,” lanjutnya merinci.
Sehingga menurut Ahmad Ini menjadi catatan buruk bagi tatakelola keuangan Daerah Jawa Timur, dan berdasarkan hasil
kajian yang dilakukan, Ahmmad Annur menemukan adanya faktor kesengajaan dan pembiaran.
“Bahkan analisa lebih dalam lagi, Dana
Hibah hanya dijadikan uang balas jasa Pilgub 2018 lalu (bagi-bagi kue anggaran, red), terbukti beberapa daerah yang menjadi basis pemenangan khofifah-emil paling banyak kucuran dana Hibahnya, dan
rata-rata bermasalah,” tudingnya.