Depresi Suami Beristri 4, Wanita Kalianget Ditemukan Meninggal di Pinggir Sungai

Mayat perempuan itu ditemukan warga di pinggir sungai di desa itu, Kamis (09/01) pagi. Mayat itu diketahui adalah Busani, warga Dusun Padurekso, Desa Kalianget Timur.

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Warga Dusun Lojikantang, Desa Kalianget Barat, Kecamatan Kalianget digegerkan dengan penemuan mayat.

Mayat perempuan itu ditemukan warga di pinggir sungai di desa itu, Kamis (09/01) pagi. Mayat itu diketahui adalah Busani, warga Dusun Padurekso, Desa Kalianget Timur.

Berdasarkan cerita dari saudara korban, Niyama, Busani sejak kemarin, Rabu (08/01) berada di rumah Niyama. Korban pamit keluar untuk pulang ke rumahnya sendiri. Namun tidak diizinkan oleh Niyama.

“Saudaranya ke pasar, bawa oleh-oleh, dikasih supaya dimakan, setelah itu pamit mau ke rumah, setelah itu pamit mau pulang kerumahnya, dilarang oleh saya, setelah itu tiba-tiba tidak ada,” kata Niyama berbahasa Madura

Lebih lanjut, Niyama mengatakan, selama ini, korban dimungkinkan depresi. Setiap hari, korban memang sering berjalan sendirian menyusuri jalan di Kalianget. Dugaan penyebabnya, karena suami korban beristri empat.

“Pulang dari rumah kemarin siang. Tiba-tiba dapat informasi meninggal. Korban memang tidak begitu normal, suaminya beristri empat, jadi seperti depresi,” jelasnya

Sementara itu, Kapolsek Kalianget, AKP M Syakrani menjelaskan, korban pertama kali ditemukan masyarakat dalam kondisi telungkup di pinggir sungai. Melihat korban sudah tak bernyawa, masyarakat melaporkan kejadian itu ke kepala desa setempat.

“Kemudian dievakuasi ke runah sakit. Kondisinya waktu ditemukan masyarakat itu tertelungkup. Korban diketahui Warga Dusun Padurekso Kalianget Timur, berumur sekitar 60 sampai 65 tahun,” kata Syakrani.

Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Hanya saja ada luka yang diduga karena korban tergores batu. Syakrani juga menyangkal korban meninggal karena bunuh diri.

“Korban kemarin ada di rumah saudaranya, dia sering keluar, sering jalan, karena agak depresi, karena suaminya katanya kawin lagi di Talango. Tidak ada tanda-tanda kekerasan di tubuh korban, jadi ada luka dimungkinkan terkena batu karang,” tambahnya

Kendati demikian, keluarga korban tidak memperkenankan Busani untuk diautopsi. Keluarga korban menerima meninggalnya Busani karena takdir ilahi. Korban pun sudah dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

“Keluarga menerima itu merupakan takdir,” ucap Syakrani. (Abdus Salam)

Leave a Comment