Menu

Mode Gelap

HUKUM & KRIMINAL · 14 Aug 2022 10:53 WIB ·

Deolipa Duga Ada Sosok “Jenderal” di Balik Surat Pencabutan Kuasa Bharada E


Deolipa Duga Ada Sosok “Jenderal” di Balik Surat Pencabutan Kuasa Bharada E Perbesar

DEPOK, LingkarJatim.com- Deolipa Yumara, Mantan pengacara Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, menduga ada sosok jenderal yang memerintahkan agar Deolipa dihentikan sebagai pengacara Bharada E, dia juga tidak segan mengungkapkan, informasi sosok jenderal yang memerintahkan pencabutan ini didapatkannya dari rekan sejawatnya.

Dalam tangkapan layar tersebut, tertulis perintah yang diminta sang jenderal. Isinya adalah ‘Di… dua PH Bharada E itu ngomong terlalu banyak masuk ke materi dalam bicara ke media… kalau dia ga bisa manut, cabut kuasanya !!’.

Akan tetapi ketika ditanya siapa jenderal yang dimaksud, Deolipa tak bisa menjawab.

“Enggak tahu saya (siapa sosok jenderal itu). (Balasan atas perintah itu bertuliskan), ‘Siap, Jenderal’. (Berarti) jenderal, dong”, ucap Deolipa saat ditemui di kediamannya di Depok, Sabtu (13/8/2022). Seperti yang telah sebelumnya di tulis di Media Kompas.com.

Adanya perintah tersebut, lantas membuat Deolipa berpikir bahwa sang jenderal keberatan karena Deolipa banyak membuka informasi ke publik, dan Deolipa juga mengaku pernah dipanggil ke Bareskrim Polri untuk diminta mengundurkan diri.

“Ada perintah supaya saya mundur. (Seseorang yang saya kenal bilang), ‘saudaraku, dapat perintah dari atas supaya saudaraku bikin pencabutan kuasa, gimana saudaraku? Saya diperintah (untuk ngasih tahu) karena ini juga perintah'”, lanjutnya.

Mantan pengacara Bharada E itu juga menduga, mantan kliennya berada di bawah tekanan ketika mengajukan surat pencabutan kuasa. Pasalnya, dia menemukan beberapa perbedaan antara surat lain dan surat pencabutan kuasa.

Tak hanya itu, menurutnya, surat pencabutan kuasa itu tidak dibubuhi tanggal dan jam seperti surat-surat sebelumnya. Goretan tanda tangan pun diduga palsu karena berbeda dari tanda tangan surat yang lain.

Deolipa juga mengungkapkan, dia dan mantan kliennya, Bharada E, sempat membuat kesepakatan agar setiap surat dibubuhi tanggal dan jam di samping tanda tangan Bharada E, karena hal itu menurutnya, untuk menjadi pembeda dan menandakan bahwa surat-surat itu ditulis secara terpaksa atau tidak.

“Apakah ada perbedaan karakter tanda tangan (di surat) ini dengan (surat) ini? Jawabannya ada. Ini tanda tangan Richard yang asli. Ini yang palsu karena tidak ada tarikan (dalam tanda tangannya). Kita hanya menduga”, jelas dia.

Sebelumnya yang telah diberitakan, Bharada E mencabut kuasa Deolipa Yumara dan Boerhanuddin dari status pengacara, dan berdasarkan surat yang diketik komputer tersebut, Bharada E menyatakan mencabut kuasa Deolipa dan Boerhanuddin sebagai kuasa hukum per 10 Agustus 2022.

“Dengan ini saya selaku pemberi kuasa menyatakan mencabut kuasa tersebut terhitung sejak tanggal surat ini ditandatangani”, demikian salah satu pernyataan Bharada E dalam surat tersebut. (Lut).

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Terjerat Kasus Korupsi, Mantan Bupati Malang RK Akhirnya Bebas Bersyarat

23 April 2024 - 16:37 WIB

Tabrak Mobil Tronton, Suami Istri Pengendara Honda Vario Meninggal Dunia

23 April 2024 - 15:42 WIB

Beberapa Kasus Kriminal Masih Marak Terjadi di Bangkalan, Penyalahgunaan Narkotika Mendominasi

22 April 2024 - 13:16 WIB

mudik lebaran, Pria Asal Bangkalan digiring ke kantor polisi

18 April 2024 - 11:25 WIB

Cekcok Mulut Berujung maut, Pelaku masih Keponakan korban

16 April 2024 - 10:05 WIB

Viral Vidio amatir menegangkan warga cekcok sambil Bawa SAJAM, Begini penjelasan Polres Bangkalan

14 April 2024 - 11:28 WIB

Trending di HUKUM & KRIMINAL