Untuk diketahui bahwa sebelumnya seperti yang telah ditulis oleh media Lingkar Jatim bahwa terdapat pesan berantai melalui pesan WhatsApp yang menyampaikan bahwa telah terjadi upaya begal di kabupaten Bangkalan.
Pesan berantai yang yang ramai terkirim di berbagai group WhatsApp tersebut belum diketahui pasti sumber serta waktu kejadian aslinya, yang jelas hanya terdapat suara seorang pria yang sedang menghimbau kepada teman-temannya untuk tidak pergi ke Bangkalan karena rawan begal.
“Informasi untuk teman-teman, jangan ada yang ke Bangkalan hari ini, aku hpir ditebas begal tadi, tapi gak kenak, tolong jangan ada yang ke Bangkalan, orangnya lagi ditangkap tadi sama polisi cuman saya gak tau teman-temannya,” ucap pesan suara berantai tersebut.
Terdapat tiga potongan pesan suara pada pesan berantai tersebut, salah satunya menggunakan bahasa Madura.
“Kalau yang punya rumah di Bangkalan jangan pulang dulu, anunya (begal. Red) masih sedang dekejar oleh polisi, saya hampir mati, ditebas dengan celurit, dilempar dengan kayu juga agar jatuh, jangan pulang dulu, tidak aman,” ucapnya seraya terdengar suara isakan tangis disampingnya.
“Awas yang orang Bangkalan jangan pulang dulu, jika belum aman, atau minta anter ke Polisi,” tegasnya lagi di potongan pesan suara lainnya dengan suara yang sama.
Tentu adanya pesan berantai yang tidak jelas sumbernya tersebut menimbulkan pertanyaan dari berbagai pihak dan masyarakat, kapan, dimana dan seperti apa kejadian sesungguhnya atau hanya pesan hoax dari orang yang tidak bertanggung jawab.