Menu

Mode Gelap

Uncategorized · 6 Jun 2020 16:48 WIB ·

Persiapan New Normal, Pemda Gresik Dinilai Abaikan Pesantren


Persiapan New Normal, Pemda Gresik Dinilai Abaikan Pesantren Perbesar

GRESIK, Lingkarjatim.com Memasuki tahun ajaran masuk, sesuai Surat Edaran RMI Nomor 846/A/PPRMI/SE/V/2020 tentang Protokol Pencegahan Penyebaran Virus Corona di Lingkungan Pondok Pesantren, Pondok-pondok yang ingin memulai kegiatan belajar-mengajarnya di himbau untuk mengikuti protokol kesehatan pemerintah. Namun, upaya pencegahan dilingkungan pondok pesantren di Kabupaten Gresik tidak memberikan perhatian dan atensi.

Kondisi demikian, disayangkan oleh Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) Kabupaten Gresik. Menurut MPII Pemda Gresik tidak memiliki kepedulian pada keberlangsungan pendidikan pondok pesantren yang ada di Gresik di musim pandemi “Pada saat sidak kemarin tanggal 4, Juni 2020 bersama Pemprov Jatim di Gresik seharusnya Pemda Gresik juga melihat kesiapan pondok-pondok tapi kenyataannya mereka lebih memilih berkunjung ke Pabrik dan Pasar”, tegas Soehanto ketua MPII Gresik.

Lebih lanjut Soehanto menuturkan, abainya Pemda Gresik pada kegiatan pondok pesantren juga bisa dilihat dari tidak adanya ploting anggaran APBD Gresik untuk menunjang efektivitas belajar mengajar. “Belum ada political will pemda Gresik misalnya membantu menyediakan rapid test santri, ketersediaan tempat cuci tangan dan biaya hidup selama ada di pesantren. Padahal para wali santri adalah cluster yang sangat terdampak covid”, jelas Soehanto.

Pemda Gresik melalui wakil Bupati, M. Qosim saat di konfirmasi via whatsapp menjelaskan memang pemerintah Gresik masih menyiapkan aturan teknis protokol kesehatan kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren. “Gresik masih menyusun SOP Pesantren di era New Normal, faktor protokol kesehatan perlu dikedepankan, sementara pesantren-pesantren hari ini belum memulai kegiatannya”, jelas M. Qosim.


Dari sini MPII Kabupaten Gresik mendesak Pemda dan Gugus Tugas covid-19 untuk memberikan perhatian pada keberlangsungan kegiatan belajar mengajar pondok pesantren.

“Pemda harus mensupport tempat cuci tangan pondok pesantren dan memberikan biaya kebutuhan santri selama tiga bulan kedepan”, Tegas Soehanto. (M Khudaifi)

Facebook Comments Box
Artikel ini telah dibaca 0 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Jalan Desa Gemurung-Tebel Rusak, Begini Respon Pemkab Sidoarjo

14 March 2024 - 16:11 WIB

20 Warga Binaan Umat Hindu di Jatim Peroleh Remisi Nyepi

11 March 2024 - 15:54 WIB

GERAK CEPAT MEMBANGUN DESA; KKN 03 STAI AL-HAMIDIYAH BANGKALAN SUKSES TERAPKAN PROGRAM BLUE GREEN ECONOMY

6 January 2024 - 20:24 WIB

Pj Bupati Bangkalan Sebut Petani Jual Hasil Pertanian ke-Surabaya dan Dijual Lagi ke-Bangkalan Sehingga Harganya Menjadi Mahal

20 December 2023 - 10:31 WIB

Siltap Kades Naik Menjadi 5,4 Juta, Ini Alasan Pemkab Bangkalan

7 December 2023 - 14:05 WIB

Dihadapan Kades Se Bangkalan, Safiudin Asmoro Sampaikan Pentingnya Penguatan Sistem Demokrasi di Indonesia

12 November 2023 - 16:23 WIB

Trending di Uncategorized