Minimalisir Sebaran Covid-19, Disporabudpar Sampang Produksi Masker Batik Khas Kota Bahari

SAMPANG, Lingkarjatim.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melalui Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan dan Pariwisata (Disporabudpar) setempat terus menggalakkan gerakan bermasker, salah satunya dengan memproduksi masker dari kain batik gemilang.

Informasi yang berhasil dihimpun, dalam pembuatan masker batik khas Kota Bahari tersebut memiliki dua lapis kain dengan bahan yang digunakan sesuai dengan ketentuan untuk masker kain.

Kepala Disporabudpar Kabupaten Sampang melalui Kasi Pemasaran dan Informasi Wisata. M. Syahroni mengatakan bahwa sesuai dengan himbauan Bupati Sampang dalam menggalakkan gerakan bermasker dengan berbagai inovasi dan kreativitas produk, sehingga pihaknya berinisiatif untuk mempergunakan kain batik Sampang gemilang sebagai bahan utama pembuatan masker batik.

“Tujuannya untuk tetap mengangkat industri batik berbasis lokal yang kebetulan bersamaan dengan momen merebaknya Corona ini, jadi inovasi ini terbentuk setelah ada masukan dari berbagai sumber,” katanya. Senin (13/04/20).

Ia juga mengatakan bahwa masker batik yang diproduksi merupakan masker kain yang dikhususkan untuk orang yang tidak sakit, untuk bahan yang digunakan memiliki dua lapis yang sesuai dengan kebutuhan orang sehat, karena dalam pemakaian masker ada dua jenis, pertama untuk masker medis digunakan untuk yang sakit, sedangkan untuk masker kain untuk digunakan pada orang yang sehat.

“Alhamdulillah untuk semua pegawai disini (Disporabudpar, red) dalam keadaan sehat, jadi kami sediakan masker kain batik,” tambahnya.

“Jadi selain batik bisa digunakan sebagai pakaian sehari-hari, juga bisa dimodifikasi menjadi masker,” timpalnya.

Pihaknya berencana dengan adanya inovasi tersebut tidak hanya momentum seperti sekarang mewabahnya virus Corona, tapi juga diproduksi jangka panjang, pasalnya penggunaan masker juga termasuk menjaga kesehatan sekaligus melindungi orang sakit agar tidak menularkan kepada yang sehat, terpenting tetap sesuai standar ketentuan medis.

“Untuk saat ini penggunaannya masih dilingkup internal dinas dan belum dikomersilkan,” jelasnya.

Lebih jauh ia berharap kesiapsiagaan dengan cara menggunakan masker kain batik dapat meminimalisir dan menanggulangi bencana non alam berupa virus Corona yang sampai saat ini terus dilakukan penanggulangan oleh pihak terkait.

“Semoga dengan menggunakan masker batik, masyarakat dapat lebih waspada namun tidak panik dengan sebaran virus ini, serta perlu diperhatikan pola hidup sehat dan menjaga kesehatan tubuh malai dari diri sendiri, keluarga dan lingkungan,” harapnya. (Abdul Wahed/*)

Leave a Comment