Menilik Fungsi Jurnalistik di Tengah Pandemi Covid-19

Darul Hasyim Fath

SUMENEP, Lingkarjatim.com — Di masa pandemi virus corona atau Covid-19, tugas seorang jurnalis tentu mendapat tantangan berat. Disamping tuntutan untuk terus menyajikan produk jurnalistik, segala ancaman bisa saja datang melanda, tak terkecuali ancaman terinfeksi virus ini.

Untuk menyajikan produk jurnalistik yang berkualitas, seorang jurnalis tentu tidak hanya bisa duduk berpangku tangan menanti kabar yang datang. Tak jarang, para kuli tinta itu harus turun lapangan, mencermati dan mengamati setiap perkembangan.

Ditengah pandemi ini, tak jarang, kuli tinta harus berjuang menghadapi segala ancaman. Tak ada tujuan lain, demi memberikan informasi pada publik tentang sesuatu yang aktual, faktual, dan validitasnya dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan fakta demikian, di tengah pandemi Covid-19, tentu fungsi jurnalistik (media) tak dapat ditinggalkan. “Aktivasi fungsi jurnalistik tak mungkin di tanggalkan dalam situasi semacam ini,” kata Ketua Komisi I DPRD Sumenep, Darul Hasyim Fath.

Di tengah pandemi ini, setiap waktu publik pasti senantiasa membutuhkan informasi. Baik tentang perkembangan kasus Covid-19, maupun segala anjuran dan aturan pemerintah dalam penanganan maupun pencegahan virus ini. Tentu, informasi ini secara utuh akan diakses malalui produk media mainstrem.

“Apa yang menjadi keputusan terbaru pemerintah terkait pelarangan (Covid-19) dan pengaturan lainnya media dapat menyajikan secara utuh,” ucap Legislator asal Pulau Masalembu tersebut.

Pandemi ini, merupakan bencana extraodinary atau bencana luar biasa yang tak selazimnya seperti bencana alam semisal longsor, gempa bumi, dan semacamnya. Kata dia, Pandemi ini merupakan tragedi bagi seluruh dunia dan seluruh negeri.

Demikian, hal ini membutuhkan sensibilitas dari semua kalangan, mulai warga, hingga penyelenggara pemerintahan di daerah. Untuk setiap strategi pencegahan, tentu diperlukan informasi yang benar. Pemerintah senantiasa menjadi mentor tunggal masyarakat untuk melaksanakan kegiatan kesehariannya.

“Nah, update perkembangan terbaru hanya mungkin terjadi bila pendistribusian informasi dilaksanakan dengan massif,” ungkap Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan tersebut.

Ia kembali menegaskan, di tengah situasi semacam ini, maka menjadi suatu kemustahilan fungsi jurnalistik untuk ditinggalkan. Karena setiap waktu, masyarakat membutuhkan informasi.

“Masyarakat memerlukan informasi terkini,” kata Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan, DPRD Sumenep tersebut. (Abdus Salam).

Leave a Comment